Di tengah-tengah masa liburan panjang peringatan Maulid Nabi, Talkshow ProAlma-SDGs Center kelima tetap digelar dengan menghadirkan Dessy Ariyanti, Ph.D (Wakil Kepala Kantor Pemeringkatan Undip), dan Muhammad Arief Budiharjo, Ph.D (Kepala BPSDM Undip). Talkshow kali ini membahas “Kemitraan untuk Pencapaian Sustainability Campus”.
Talkshow ini masih dipandu oleh Fariz Maghriza. Ia menanyakan pertanyaan pertama pada nara usmber tentang apakah kemitraan itu. Kemitraan,menurut Dessy Ariyanti, Ph.D, adalah kerja sama antar pihak yang menyadari keterbatasan sumber daya masing-masing, sehingga sepakat untuk dikolaborasikan untuk mengerjakan atau mencapai sesuatu. Masih menurt Dessy Ariyanti, Ph.D, kemitraan dalam SDGs masuk Goal 17 dan amat mendukung pencapaian keenambelas SDGs lain. Contoh penunjang kemitraan dalam pencapaian SDG lain seperti upaya pengentasan kemiskinan. Masalah kemiskinan yang masih dihadapi oleh banyak negara memerlukan kemitraan berbagai pihak yang memiliki sumber daya untuk mengatasi kemiskinan; seperti pihak swasta dengan CSRnya, pihak pemerintah daerah atau pemangku wilayah setempat sebagai perwakilan masayarakat miskin, LSM dengan kemampuan operasional lapangan untuk menyalurkan bantuan, dan pihak akademisi dengan kajian tentang kemiskinan yang akan mengarahkan program pengentasan kemiskinan lebih tepat sasaran. Kemitraan membawa dampak yang lebih besar dalam pencapaian SDGs, bahkan dampak tak terbatas. Maka, tujuan kemitraan dalam SDGs adalah mengkolaborasikan berbagai pihak terkait untuk bekerja bersama-sama merancang dan melaksanakan program-program keenambelas SDGs sesuai goal masing-masing, agar membawa dampak besar untuk masyarakat dunia.
Selanjutnya Fariz bertanya pada Muhammad Arief Budiharjo, Ph.D tentang tujuan kemitraan dalam kehidupan kampus. Muhammad Arief Budiharjo, Ph.D menjelaskan bahwa era kolaborasi merupakan masa yang harus kita jalani saat ini yang bisa mempersingkat kebutuhan waktu untuk mengerjakan sesuatu. Undip sebagai lembaga pendidikan memanfaatkan kolaborasi dengan institusi lain di luar undip untuk memperlancar pelaksananaan program-program kerjanya. Kolaborasi yang dijalankan tidak semamta-mata untuk mendapatkan bantuan, namun juga sebagai cara untuk bertukar sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak. Sebagai contoh, sekolah vokasi mendapat bantuan green building dari sebuah perusahaan swasta nasional. Contoh lain adalah kegiatan KKN yang membuat Undip bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat tempat KKN. Tujuan akhir KKN ini adalah membantu mahasiswa untuk belajar mandiri dan belajar langsung tentang masalah-masalah kondisi lapangan, sedangkan kehadiran mahasiswa KKN bisa memberi ide dan inspoirasi baru bagi masyarakat daerah tujuan KKN. Kemitraan undip tidak selalu dengan perusahaan swasta atau pemerintah daerah, namun juga bermitra dengan lembaga-lembaga atau komunitas-komunitas masyarakat yang bersifat independen. Riset Undip yang lebih banyak tentang teknologi tepat guna yang akan sangat bermanfaat bagi komunitas-komunitas masyarakat yang mengalami suatu masalah. Hasil-hasil riset tepat guna inilah yang akan dapat dimanfaatkan oleh lembaga atau komunitas tersebut.
Arti penting kemitraan bagi Undip terkait dengan kurikulum kampus merdeka yang digalakkan tahun ini diaplikasikan dengan memberi kesempatan mahasiswa undip untuk magang di perusahaan-perusahaan swasta yang bisa ditimba ilmu aplikatifnya. Mahasiswa Undip yang magang itu bisa menunjukkan kemmapuan mereka selama magang, sekaligus dengan pembentukan kesan dan nama baik undip melalui apa yang dilakukan oleh mahasiswa undip karena mahasiswa Undip memiliki values atau nilai-nilai dan kompetensi sebagai mahasiswa Undip.
Apa yang kita lakukan dan berikan pada pihak lain, tidak akan langsung kembali berbalas pada kita. Riset-riset yang dilakukan oleh segenap civitas akademika undip bisa diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, bisa untuk dimanfaatkan inovasinya dalam industri, bisa juga untuk dipublikasikan dan menjadi inspirasi bagi akademisi lain untuk mengkaji lebih lanjut. Maka, akan banyak efek ganda dampak dilakukannya riset di Undip. Pada akhirnya, reputasi dan nama baik Undip sebagai universitas riset akan terbangun dengan sendirinya. BIsa dilakukannya riset-riset di Undip merupakan hasil kemitraan Undip dengan lembaga-lembaga atau institusi-institusi lain, sehingga ide-ide riset Undip tidak hanya sebatas ide tapi bisa berdampak luas pada masyarakat. Maka kemitraan mempunyai arti penting dalam jalannya proses pendidikan dan penelitian (riset) di undip.
Pada sesi berikutnya, Fariz bertanya pada narasumber tentang pentingnya SDM bagi Undip. Muhammad Arief Budiharjo, Ph.D menyebut bahwa SDM adalah motor penggerak dan tulang belakangnya kampus. SDM kampus terdiri dari Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, sedangkan mahasiswa sebagai subjek yang dilayani kampus. Undip sudah menyiapkan berbagai infrastruktur penunjang kegiatan belajar mengajar sudah paripurna, didukung juga dengan kemampuan tenaga pendidik (dosen) yang bisa belajar mengikuti perubahan zaman dan kondisi yang terjadi dan tenaga kependidikan yang siap bekerja dengan sigap dan terampil. Bidang Pendidikan merupakan bidang yang amat cepat berubah, apalagi dengan adanya pandemi tahun 2020 ini. Berita bagusnya, Undip mampu menjalani perubahan-perubahan yang cepat itu dengan mulus dan lancar tentunya dengan dukungan kemitraan. Rektor Undip pun berkeinginan untuk memajukan kualitas dan kapabilitas SDM Undip sesuai tantangan perkembangan zaman dan peradaban, karena kualitas SDM saat ini yang telah bagus tidak boleh menjadikan kita berpuas diri dan berhenti tumbuh. Komitmen Rektor Undip untuk meningkatkan kualitas SDM Undip adalah dengan menetapkan standar minimum atas kualitas SDM Undip dan memberikan pelatihan-pelatihan peningkatan kemampuan diri (capacity building). Tujuan peningkatan kualitas SDM Undip, baik Tenaga Pendidik maupun Tenaga Kependidikan juga untuk memberikan pengalaman belajar terbaik bagi mahasiswa Undip selama menjalani masa perkuliahannya hingga mereka lulus. Undip inginkan para mahasiswa memiliki kenangan dan pengalaman yang baik selama mereka kuliah.
Faris Maghriza selanjutnya bertanya pada Dessy Ariyanti, Ph.D. tentang apa itu sustainable campus. Menurutnya, Sustainable campus adalah upaya meminimalisasi efek aktivitas apapun yang dilakukan di kampus terhadap lingkungan dan sosial ekonomi, dan membangun sebuah sistem yang bisa menanamkan kesadaran tentang pentingnya sustainability dalam kehidupan kampus, contohnya penggunaan solar cell panel, penghematan energi, pengolahan sampah dan limbah sendiri oleh kampus, mengurangi jumlah kendaraan yang masuk lingkungan kampus, dan menciptakan lingkungan kampus yang nyaman untuk pejalan kaki. Secara garis besar sustainable campus ini mengarah pada kelestarian lingkungan alam dan fisik, namun tak kalah penting juga mempertimbangkan aspek sosial ekonomi.
Faris juga menanyakan tentang keterkaitan SDM dengan sustainable campus mengingat SDM adalah aktor utama dalam kehidupan ini yang paling sering berinteraksi dengan lingkungan. Menurut Muhammad Arief Budiharjo, Ph.D., SDM Undip (Mahasiswa, Dosen dan Tendik) harus bersifat sustain artinya mampu cepat berdaptasi dengan segala perubahan untuk menjadi lebih baik secara terus-menerus. Perubahan pola pikir dan kebiasaan menjadi inti dari perubahan SDM Undip yang bersifat sustain. Perubahan pola pikir dan kebiasaan menuju yang lebih baik yang dialami Mahasiswa yang telah menjalani perkuliahan di Undip, diharapkan akan menjadikan bekal pengetahuan, ketrampilan, dan nilai yang ditanamkan oleh Undip sebagai kesatuan kualitas lulusan Undip yang siap sebagai agen perubahan (agent of change). Sustainable human resources harus happy, sehingga kualitas kerja yang optimal bisa terus ditunjukkan. Kesejahteraan SDM Undip yang telah dioptimalkan, diharapkan bisa menjaga kualitas pelayanan Undip yang terus baik dan memuaskan. Oleh karena itu, Capability Human Development harus terus dilakukan agar pelayanan yang sustain bisa terus diselenggarakan oleh Undip.
SDM yang menjadi syarat sustainable campus antara lain penggunaan energi sehemat mungkin, tingginya pemahaman SDM akan pentingnya mewujudkan kampus sustainable campus, dan adanya kesadaran dari tiap individu untuk saling bekerja sama menjalankan aktivitas kampus. Penghematan energi ini dimulai dengan perubahan pola pikir dan pemahaman seluruh warga undip akan pentingnya melakukan kebiasaan hemat energi. Yang tidak dkalah penting juga kesadaran seluruh warga undip akan tanggung jawab menjaga Undip ini selayaknya rumah sendiri agar tercipta Undip yang bersih, lestari dan nyaman untuk semua.
Pemeringkatan menjadi tolok ukur capaian sustainable campus. Begitu pula dengan pemeringkatan yang diikuti Undip. Menurut Dessy Ariyanti, Ph.D., Undip mengikuti 8 pemeringkatan dengan dua (2) diantaranya terkait SDGs. Dua pemeringkatan terkait SDGs yaitu THE Impact (Times Higher Education Impact) yang membaawa Undip di peringkat 301-400 sedunia, dan Greenmetric UI yang menempatkan Undip pada peringkat 4 seIndonesia dan 50 sedunia (dengan peserta pemeringkatan 780 universitas dari 85 negara).
Cara meningkatkan kualitas Undip sebagai sustainable campus yaitu dengan cara mengimplementasikan tujuh belas SDGs dengan baik yang pada dasarnya bertujuan sangat baik untuk meningkatkan kualitas hidup dan kondisi alam semesta, maka implementasi tujuh belas SDGs tidak sekedar demi pemeringkatan universitas. Implementasi tujuh belas SDGs ini bisa ditanamkan dengan baik pada seluruh civitas akademika Undip melalui pendidikan (edukasi) yang baik. Apa itu SDGs dan bagaimana mewujudkannya bisa diedukasi dulu kepada seluruh warga Undip agar diketahui dan dipahami dengan baik. Ketika pemahaman tentang SDGs itu sudah diketahui oleh seluruh warga Undip, maka apapun yang dilakukan oleh warga Undip akan mengarah pada perwujudan SDGs, baik di lingkungan Undip, maupun pada masyarakat luas di luar Undip.
Peran kemitraan untuk mendorong pemeringkatan undip dan mencapai sustainable campus yaitu mengimplementasikan kemitraan yang baik, yang tidak hanya perjanjian kerja sama di atas kertas. Sesuai tujuan utama partnership adalah untuk memperbesar dampak aktivitas yang dilakukan, maka kemitraan Undip dengan berbagai pihak diupayakan semaksimal mungkin baik di bidang penelitian, pengajaran, maupun pengabdian masyarakat. Mitra kerja sama undip pun beragam seperti pemerintah nasional-daerah, perguruan tinggi dalam dan luar negeri, LSM, komunitas-komunitas masyarakat, dan alumni. Bidang kerja sama yang dilakukan Undip meliputi infrastruktur, transportasi, pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, teknologi. Sedangkan arah kemitraan Undip untuk menunjang sustainability campus adalah kerja sama infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia. Saat ini merupakan proses transformasi bagi Undip menuju pelayanan optimal bagi mahasiswa dan masyarakat umum, maka SDM Undip diharapkan bisa bekerja cerdas dan semaksimal mungkin agar menjadi resourceful humans. Pemeringkatan institusi menjadi cermin untuk mengukur kualitas diri Undip sudah sampai mana dan kurang apa untuk mencapai kualitas terbaiknya. Maka mari upayakan semaksimal mungkin untuk mencapai kualitas Undip sebaik mungkin.