Kodrat tubuh wanita memungkinkannya untuk bisa melahirkan anak dan menyusuinya. Menyusui anak juga menjadi suatu fase hidup yang bermakna bagi wanita. Selama lebih kurang dua tahun, seorang anak membutuhkan Air Susu Ibunya (ASI) untuk bisa tumbuh, bahkan ASI menjadi sumber makanan pertama bagi anak yang baru dilahirkan. Menyusui juga menjadi cara mengikat emosi dan curahan kasih sayang antara ibu dan anak. Oleh karenanya, para ibu berusaha untuk bisa menyusui anaknya dalam kondisi apapun. Kesibukan para ibu pun disiasati sedemikian rupa agar menyusui tetap bisa berlangsung dengan baik. Kesibukan para ibu yang beragam, termasuk bekerja di luar rumah, tidak menyurutkan semangat mereka untuk menyusui. Jumlah ibu menyusui yang bekerja di luar rumah menuntut perubahan dan perkembangan teknologi, kebijakan dan tata sosial masyarakat yang lebih berpihak pada para ibu bekerja yang menyusui.

Salah satu kebijakan yang berpihak pada ibu bekerja yang menyusui anaknya adalah penyediaan ruang menyusui, atau yang dikenal dengan nama ruang laktasi, di tempat-tempat para ibu bekerja. Undip, sebagai salah satu institusi pendidikan yang menjadi tempat bagi para wanita bekerja, mengeluarkan kebijakan penyediaan ruang laktasi di tiap fakultas dan unit-unit kerja di bawah universitas. Penyediaan alokasi ruangan untuk ruang laktasi juga berdasar kajian ilmu kesehatan yang sudah banyak dilakukan para akademisi. Tidak hanya di Undip, penyediaan ruang laktasi juga sudah dilakukan oleh institusi pemerintahan dan swasta lainnya.

Adanya ruang laktasi di lingkungan Universitas Diponegoro juga menjadi bukti dukungan Undip dalam pewujudan infrastruktur lingkungan bekerja yang humanis. Lingkungan bekerja yang humanis dan ramah untuk ibu menyusui secara tidak langsung mendukung kinerja para ibu bekerja agar tetap produktif tanpa meninggalkan haknya untuk menyusui anaknya. Keberadaan ruang laktasi juga wujud dukungan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals yang bertujuan mendukung upaya kehidupan manusia yang sehat dan sejahtera, dan penyetaraan dan pemenuhan hak perempuan.