JUWANA, Pati – Kegiatan pelatihan, pendampingan serta bursa program inovasi desa Bersama TIPD diadakan pada hari Rabu (31/07) bertempat di aula Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwakilan masing-masing desa yang berjumlah 29 desa yang ada di kecamatan Juwana kabupaten Pati. Kegiatan dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Latar belakang diadakannya kegiatan ini dikarenakan pemaksimalan program-program berinovasi yang dapat digalakkan di desa, serta pengalihan pengunaan dana desa yang diperuntukan pembangunan infrastruktur. TIPD merupakan salah satu upaya kemendesa PPDT dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan di desa melalui pemanfaatan dana desa secara lebih berkualitas dengan strategi pengembangan kapasitas desa secara berkelanjutan, khususnya dalam bidang pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan dalam pengembangan sumber daya manusia.
Untuk mendorong agar desa-desa dapat memaksimalkan pemanfaatan dana desa dengan berbagai inovasi. Sehingga pemanfatan dana desa maupun alokasi dana desa yang diterimanya tidak sekadar untuk pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) yang diterima setiap desa setiap tahunnya mencapai ratusan juta bahkan milyaran rupiah. Hanya saja dalam pemanfaatan ADD dan DD itu belum maksimal, dan sebagian besar dari tahun ke tahun hanya untuk pembangunan fisik (infrastruktur) berupa pembangunan jalan atau pembangunan talut. Untuk itu desa-desa di Kecamatan Pati melalui ‘Bursa Program Inovasi Desa’ didorong untuk memaksimalkan penggunaan anggaran yang dikelolanya.
“Sebenarnya bursa inovasi desa itu untuk memaksimalkan dan memberitahu kemudian pertukaran informasi antar desa, agar mereka dapat berinovasi dalam memaksimalkan penggunaan anggaran dana desa yang mereka terima,” demikian tutur Ketua Panitia Bursa Program Inovasi Desa Kecamatan Pati, Abdul Shomat, di sela-sela penyelenggaraan acara tersebut di halaman Kecamatan Pati, Senin pagi (31/7/2019).
Abdul Shomad mengatakan, pemanfaatan dana desa atau alokasi dana desa di Kecamatan Pati khususnya rerata kepala desa (pemdes) berfokus pada pembangunan infrastruktur saja. Contohnya membangun talut, atau membangun jalan. Padahal dengan berinovasi desa bisa lebih memaksimalkan pemanfaatannya untuk pembangunan embung, obyek wisata atau sarana (fasilitas) olahraga. “Memasuki tahun ketiga program inovasi desa di Kecamatan Pati ini desa semakin paham cara memanfaatkan dana desa lebih baik lagi. Artinya pemanfaatan dana desa itu bisa membuat desa lebih mandiri, karena bisa dimanfaatkan untuk membangun SDM, kesehatan, pendidikan dan program-program yang lebih mengena di masyarakat,” ujarnya.
Menurut Ketua Panitia Bursa Program Inovasi Desa Kecamatan Pati Abdul Shomad, sebenarnya dalam pemanfaatan dana desa dan alokasi dana desa untuk membangun infrastruktur dapat dibubuhi dengan inovasi seperti membangun sarana kesehatan, dan sarana pendidikan untuk membangun sumber daya manusia.(pas-gus).

