Universitas Diponegoro yang telah berdiri lebih dari 50 tahun terus berusaha berkontribusi dalam pembangunan negara dan bangsa Indonesia. Seperti yang dilakukan dalam kemitraan P.T. Pembangkit Jawa-Bali dengan UNDIP dalam upaya pembangunan dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) yang dihasilkan dari rumput laut dan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut. UNDIP mengambil peran dalam pengkajian dan pengembangan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga biogas yang dihasilkan oleh rumput laut dan tenaga gelombang laut. Mengingat potensi laut di wilayah Indonesia dan kebutuhan listrik yang semakin tinggi, maka inovasi teknologi pembangkt tenaga listrik perlu menilik tenaga alam yang disediakan laut. Kajian ini sangat relevan dengan fokus penelitian UNDIP pada wilayah pesisir dan kemaritiman.

Kekayaan rumput laut yang ada di dalam lautan Indonesia dapat dimanfaatkan secara signifikan sebagai sumber tenaga biogas yang digunakan sebagai pembangkit listrik (electricity generator). Ketika kebutuhan rumput laut sebagai sumber tenaga biogas semakin besar, maka budidaya rumput laut juga bisa diusahakan oleh masyarakat secara masal. Selain rumput laut, gelombang lautan Indonesia juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber tenaga pembangkit listrik alam layaknya panas bumi, tenaga surya dan aliran sungai. Pemanfaatan potensi alam sebagai sumber tenaga pembangkit listrik termasuk program diversiikasi sumber energi menggunakan energi baru terbarukan (renewable) yang memperhatikan kelestarian lingkungan.

PT Pembangkit Jawa-Bali di Surabaya

BUDIDAYA RUMPUT LAUT BATAUGA

Dengan dikembangkannya sumber tenaga pembangkit listrik dari biogas rumput laut dan gelombang laut ini, kebutuhan listrik pada pulau-pulau yang tidak bisa dijangkau PLTU dapat dipenuhi. Maka, wilayah kepulauan Indonesia tidak lagi gelap dan jauh dari peradaban. Cita-cita pemerintah Indonesia untuk mengalirkan listrik ke seluruh penjuru nusantara pun dapat terealisasi. Di sisi lain, kemitraan P.T. Pembangkit Jawa-Bali dan Undip yag dimulai sejak 2016 hingga sekarang ini berdampak positif pada pembangunan negara dan sebagai wujud pemanfaatan energi yang mudah dijangkau, bersih, dan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 7 mengenai akses energy yang terjangkau, bersih dan berkelanjutan.

 

sumber foto dan tulisan: dirangkum dari berbagai sumber