Seribu hari pertama kehidupan manusia amatlah esensial untuk diwujudkan mengingat kematian ibu hamil di Indonesia cukup tinggi sebelum tahun 2017. Oleh karenanya Pemerintah mencanangkan banyak program penyelamatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan untuk menurunkan kematian ibu hamil dan bayi yang dilahirkan. Salah satu programnya adalah Peningkatan Keselamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan. Seribu hari pertama kehidupan adalah masa emas kebertahanan hidup manusia mulai janin hingga usia baduta. Keberhasilan program ini menuntut keterlibatan banyak pihak termasuk Universitas Diponegoro selain pihak pemerintah. Undip menyambut baik kesempatan berkontribusi pada masyarakat ini dengan melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Undip yang direpresentasikan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) melakukan penelitian tentang Evaluasi Kelas Ibu Hamil (KIH) Berbasis Stufflebeam Evaluation di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang dan Intervensi Pertumbuhan dan Perkembangan 1000 Hari Pertama Kehidupan tahun 2016-2018 dan oleh Fakultas Kedokteran (FK) tentang Pendekatan PMT Individual untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Perkembangan Janin, Bayi dan Anak dan Family Nutrition Attachment (FNA): Studi Intervensi Pertumbuhan dan Perkembangan selama 1000 Hari Pertama Kehidupan tahun 2017-2019.

Penelitian yang dilakukan oleh FKM (2016-2018) dan FK (2017-2019) adalah kerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. FKM melakukan penelitian dengan pendekatan pendidikan penyuluhan pada ibu hamil, sedangkan FK menggunakan pendekatan intervensi pemberian PMT Individual untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para ibu hamil peserta KIH merasakan manfaat dari pelajaran/materi yang disampaikan dalam KIH selama kehamilan di Posyandu terdekat. Hanya saja, mereka lupa akan pelajaran/materi KIH setelah melahirkan karena konsentrasi mereka beralih ke bayi mereka. Penelitian juga menunjukkan bahwa proses penyampaian materi KIH oleh bidan masih perlu peningkatan. Sedangkan hasil penelitian FK tentang intervensi PMT Individual menunjukkan bahwa pada tingkat layanan kesehatan Puskesmas yang ada di tiap kecamatan sudah ada program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) yang cukup memberi pengetahuan tentang gizi pada masyarakat, hanya saja tenaga gizi pada tingkat Puskesmas sangat sedikit (satu Puskesmas satu tenaga gizi) yang menyebabkan tidak optimalnya layanan penyuluhan tentang gizi ke 30-60 Posyandu di bawah binaan satu Puskesmas. Modul materi penyuluhan Kadarzi ini juga belum ada, sehingga tim peneliti FK menyusun modul penyuluhan yang bisa digunakan oleh tenaga gizi dan kader Posyandu yang melakukan penyuluhan.

Berangkat dari simpulan hasil penelitian tersebut di atas menjadi dasar FKM untuk merekomendasi keberlanjutan program KIH dan peningkatan kapasitas para bidan sebagai fasilitator KIH, serta landasan kegiatan pengabdian masyarakat FKM berkaitan dengan Peningkatan 1000 Hari Pertama kehidupan Ibu dan Bayi. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian tim FK, disusunlah rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang bisa diimplementasi para pemangku kepentingan terkait Peningkatan Keselamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan ini. Rekomendasi tersebut meliputi perlu adanya pendampingan gizi keluarga, pendamping keluarga berfungsi sebagai fasilitator kesehatan dan gizi yang bisa direkrut dari mahasiswa gizi atau kesehatan melalui kesepakatan kerjasama antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi setempat, perlunya aplikasi family folder health and nutrition yang dapat diakses online dan untuk semua instansi, dan pemberian piagam dan insentif selama satu tahun bagi keluarga yang dapat mempertahankan status pertumbuhan anaknya. Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ini merupakan usaha Undip mewujudkan SDGs 3 mengenai capaian kondisi masyarakat yang sehat dan sejahtera.

sumber tulisan dan foto: dirangkum dari berbagai sumber