Isu dampak perubahan iklim tidak hanya menjadi perbincangan hangat di dalam negeri saja, melainkan sudah mendunia. Bahkan pada sidang umum Badan Tenaga Atom Internasional/ Atomic Energy Agency (IAEA) ke-62 yang berlangsung seminggu kemarin juga mengangkat isu peran teknologi nuklir dalam memberikan solusi dampak perubahan iklim.

Banyak negara merasa prihatin terhadap dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini. Sebuah forum dengan nama Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA) yang beranggotakan beberapa negara yakni Australia, Bangladesh, China, Indonesia, Japan, Kazakshtan, Korea, Malaysia, Mongolia, Philippines, Thailand, dan Vietnam menunjukkan keprihatiannya yang mendalam dengan melakukan penelitian bersama untuk menanggulangi dampak perubahan iklim dengan menggunakan teknologi nuklir.
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, teknologi nuklir telah dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai aspek kehidupan. “Bicara soal nuklir tidak hanya soal pertanian, pangan, industri, lingkungan (analisis polusi udara), dan energi, namun juga bicara soal lingkungan kelautan,” ujar Djarot.
Ia menambahkan, teknologi nuklir mampumelakukan kajian perubahan iklim masa lampau (paleo-climate) dengan analisisisotop dalam terumbu karang (coral), sedimen laut dan danau. Terumbu karang dansedimen dapat menyimpan informasi hingga ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Data yang didapatkan dari terumbu karang dansedimen tersebut, digunakan untuk membuat prediksi perubahan iklim di masamendatang. Model prediksi itulah yang dapat dimanfaatkan untuk mitigasi danadaptasi perubahan iklim.
Untuk melihat pekembangan penelitian bersama ini, FNCA menggelar pertemuan yang dikemas dalam bentuk workshop bagi seluruh anggotanya. Pada pertemuan tersebut, setiap negara anggota menyampaikan laporan kemajuan terhadap penelitian yang dilakukan setelah 1 tahun dimulainya project FNCA Climate Change yakni pada tahun 2017. Kegiatan pertemuan ini digelar di Kampus Universitas Diponegoro, mulai tanggal 24 – 28 September 2018.