
Semarang (2/8/2022) Akhir-akhir ini istilah kesehatan mental mungkin sudah tidak asing terdengar ditelinga kita. Menurut WHO, kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari diri seseorang yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam hidup, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitas.
Hasil survei internasional yang dilakukan oleh UNICEF dan Gallup di 21 negara pada tahun 2021, didapati bahwa 1 dari 5 anak muda berusia 15-24 tahun menyatakan bahwa mereka sering merasa depresi atau memiliki minat yang rendah untuk berkegiatan. Apalagi kini memasuki tahun ketiga masa pandemi Covid-19 ini semakin memburuk kesehatan mental dan kesejahteraan mental anak-anak maupun orang muda. Dengan angka kejadian yang terus meningkat setiap tahunnya, membuktikan bahwa perlunya memberikan edukasi terkait kesehatan mental terutama pada orang tua dalam merawat buah hatinya.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang hanya mementingkan kesehatan fisik dibandingkan kesehatan mental. Padahal kesehatan mental itu juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik seseorang. Sehingga kesehatan mental perlu dipandang sebagai sesuatu yang sama pentingnya seperti kesehatan fisik. Berdasarkan permasalahan tersebut, menggerakkan hati Azzahra Verintan Sania yang merupakan mahasiswi Fakultas Psikologi Undip untuk melakukan sosialisasi berupa pemberian edukasi kepada para orang tua agar turut memperhatikan kesehatan mental anak melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Periode 2021/2022.

Pemberian edukasi ini bertajuk “Psikoedukasi Pentingnya Kesehatan Mental Anak Sejak Usia Dini”. Kegiatan sosialisasi dilakukan di Balai RW 07, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang dengan mengajak para orang tua yang memiliki anak balita untuk hadir di kegiatan tersebut. Pada kegiatan ini, mahasiswa KKN menjelaskan dan membagikan brosur yang berisikan pengertian kesehatan mental, ciri-ciri anak yang sehat mental, indikasi awal gangguan mental pada anak, dan tips untuk menjaga kesehatan mental anak kepada para orang tua yang hadir. Kegiatan ini pun mendapatkan respon positif dan terdapat beberapa orang tua yang saling membagikan pengalaman mereka terkait permasalahan yang di alami anak-anaknya.


Harapan dari kegiatan sosialisasi ini adalah menumbuhkan kesadaran orang tua untuk turut memperhatikan dan menjaga kesehatan mental anak. Sebab, kesehatan mental yang baik akan membuat anak lebih bahagia dan anak bisa tumbuh sebagai orang dewasa yang stabil. Dengan adanya program KKN ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mewujudkan SDG’s nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2021/2022
Penulis : Azzahra Verintan Sania (15000119120060)
DPL : Ir. Bambang Sulistiyanto, M. Agr., Sc., Ph.D., I.P.U.
Lokasi : Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.