Jatirejo (07/2022). Bahan pangan merupakan produk pangan sumber gizi, namun apabila penanganan tidak tepat dapat mengakibatkan gizi dalam bahan pangan berkurang bahkan hilang. Kekhawatiran yang ada di masyarakat Desa Jatirejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, contohnya, dalam penanganan bahan pangan daging, terlebih lagi saat hari raya kurban, setiap warga memiliki daging hewan yang cukup banyak dan masih belum disimpan secara benar sehingga kualitas daging menurun. Begitu pula dengan penyimpanan bahan pangan lain yang kurang tepat penyimpanannya menyebabkan bahan pangan terbuang sia-sia.
Sebagai upaya meninggalkan kebiasaan yang kurang tepat tersebut, mahasiswa Tim II KKN Undip melakukan kegiatan edukasi serta pendampingan kepada masyarakat, khususnya ibu rumah tangga Desa Jatirejo mengenai tata cara penyimpanan bahan pangan secara tepat. Edukasi dan pendampingan dilaksanakan mulai minggu kedua hingga minggu terakhir KKN (bulan Juli-Agustus) dengan topik bahan pangan yang berbeda setiap minggu.
Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan sekali seminggu dan diikuti oleh perwakilan ibu-ibu Desa Jatirejo dari berbagai dusun. Pada minggu kedua dan ketiga diangkat topik mengenai tata cara penyimpanan daging karena bertepatan dengan event hari raya kurban, minggu keempat diangkat topik mengenai tata cara penyimpanan bahan pangan biji-bijian seperti beras, kacang, dan lain-lain, minggu kelima mengenai tata cara penyimpanan sayur, minggu keenam mengenai tata cara penyimpanan umbi-umbian serta evaluasi rangkaian kegiatan. Edukasi dilakukan dengan media leaflet, poster, dan forum diskusi yang membahas mengenai tata cara menyimpan dan mengolah bahan pangan yang benar, serta ciri-ciri bahan pangan yang sudah rusak.
Diberikan juga praktik contoh tata cara penyimpanan bahan pangan yang tepat dan contoh pembuktian bahan pangan yang rusak apabila tidak disimpan dengan tepat. Selain edukasi dan forum diskusi secara offline, dilakukan pula pendampingan serta monitoring melalui grup whatsapp agar diskusi lebih fleksibel dan tidak terbatas waktu pertemuan. Untuk memaksimalkan kegiatan edukasi, ditambah juga kegiatan dengan menempelkan poster dan memberi edukasi kepada penjual ataupun konsumen bahan pangan di Pasar Suruh.
Dilakukan juga edukasi secara door to door dengan media leaflet agar kegiatan ini merata untuk seluruh ibu rumah tangga di Desa Jatirejo.
Rangkaian kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta, dilihat dari aktifnya ibu-ibu yang bertanya dan merasa terbantu dengan pendampingan yang diberikan. Ibu Sri, salah satu peserta kegiatan merasa kegiatan ini sangat membantu karena menjadi sadar apabila beberapa kebiasaan beliau dalam menyimpan bahan pangan masih salah. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, kami jadi belajar lagi tentang cara menyimpan bahan pangan yang selama ini masih salah sehingga banyak terbuang, setelah kegiatan ini menjadi tahu dan penyimpanannya lebih awet,” ujarnya.
Setelah dilaksanakannya rangkaian kegiatan ini, diharapkan masyarakat desa Jatirejo khususnya ibu rumah tangga mulai meninggalkan kebiasaan lama yang kurang tepat menjadi yang lebih tepat sehingga bahan pangan menjadi lebih awet, tidak membuang-buang bahan pangan, serta asupan gizi keluarga terpenuhi secara baik dan tepat.
Reporter: Sischa Aulia Putri Az Zahra, FSM, Kel. Jatirejo, Kec. Suruh, Kab. Semarang
DPL: Aghus Sofwan S.T., M.T., PhD.


