Tanjung Hulu, Kecamatan Pontianak Timur (11/08/2022) Stunting merupakan suatu kondisi dimana kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang yang ditunjukkan dengan hasil pengukuran tinggi badan anak usia kurang dari 2 tahun. Berdasarkan kurva pertumbuhan World Health Organization(WHO), prevalensi stunting di Indonesia termasuk dalam kategori tinggi yaitu 30,8%. Stunting pada masa balita yang tidak ditangani akan memiliki dampak jangka panjang yaitu menurunnya prestasi belajar dan daya tahan tubuh, bahkan keterbelakangan mental. Sedangkan dalam jangka pendek stunting dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak dan pertumbuhan fisik pada masa balita.
Pembatasan kegiatan sosial masyarakat selama pandemi COVID-19 berdampak terhadap aktivitas kegiatan posyandu balita. Hal ini menyebabkan pemantauan status pertumbuhan balita tidak dapat dilakukan dengan baik. Pemantauan status pertumbuhan pada anak usia 0-59 bulan merupakan merupakan hal yang sangat penting. Dimana pada usia tersebut anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Selain itu, pembatasan kegiatan sosial masyarakat selama pandemi COVID-19 juga menyebabkan angka imunisasi pada balita menurun, hal ini sangat berdampak bagi prevalensi stunting. Karena anak dengan status imunisasi belum tuntas 1,78 kali lebih berisiko untuk mengalami stunting dibandingkan anak dengan status imunisasi lengkap.
Dari permasalahan ini, mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022, Yobelita Tambunan mengadakan edukasi mengenai pencegahan stunting dan pentingnya imunisasi. Edukasi dilakukan di beberapa posyandu di kelurahan Tanjung Hulu, antara lain Posyandu Kenanga, Permata Bunda, Alamanda, dan Posyandu gg. Berkah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Edukasi dilaksanakan bersama-sama dengan ibu-ibu kader posyandu dan partisipan dari kegiatan ini adalah masyarakat sekitar.
Pelaksanaan Edukasi Stunting dan Imunisasi
Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan edukasi menganai apa itu stunting, penyebab stunting, serta cara pencegahan stunting. Selanjutnya ada edukasi mengenai imunisasi, mengapa penting melakukan imunisasi, dan cara mengatasi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Edukasi dilakukan selama kurang lebih 30 menit dan tanya jawab selama 15-30 menit.
Dengan terlaksananya program kerja KKN ini, diharapkan masyarakat khususnya ibu-ibu yang sedang mengandung dan memiliki balita dapat menyadari dan lebih awas terhadap kondisi tumbuh kembang anak, sehingga terhindar dari kondisi stunting. Selain itu, masyarkat juga dapat menyadari pentingnya imunisasi dasar sesuai dengan umur anak untuk mencegah penularan penyakit berbahaya dan meringankan gejala penyakit berbahaya tertentu.
Penulis : Yobelita Tambunan
DPL : Rabith Jihan Amaruli, S.S., M. Hum.


