Gajahmungkur, Semarang—Bertepatan dengan pelaksanaan pos pelayanan terpadu (Posyandu) dan Posyandu kelompok usia lanjut (Poksila) di RW 04 Kelurahan Petompon, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melakukan penyuluhan terkait manajemen laktasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan khususnya kepada ibu hamil dan ibu menyusui yang hadir saat pelaksanaan Posyandu dan Poksila pada Selasa (12/7/2022).

Manajemen laktasi merupakan pengelolaan menyusui bagi ibu agar menyusui dapat dilakukan dengan efektif. Menyusui senantiasa dianjurkan bagi ibu sejak anak lahir hingga berusia 24 bulan karena manfaatnya bagi ibu maupun sang anak. Bahkan, menyusui termasuk dalam intervensi gizi spesifik Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Penurunan Stunting. Indonesia masih berjuang menuntaskan stunting dan kini sedang berusaha mewujudkan penurunan prevalensi stunting menjadi kurang dari 14% pada tahun 2024. Oleh karena itu, pemerintah menyusun Stranas yang mencakup manajemen laktasi dan menggalakkan pentingnya perubahan perilaku demi terwujudnya Indonesia bebas stunting.

20607
Penyuluhan Posisi dan Perlekatan Menyusui sebagai Bagian dari Manajemen Laktasi kepada Ibu Menyusui di Posyandu RW 04 Kelurahan Petompon

Menyusui penting untuk dilakukan saat satu jam pertama setelah kelahiran sebagai Inisiasi Menyusu Dini (IMD), selama 6 bulan pertama kehidupan anak secara eksklusif, hingga anak mencapai umur 24 bulan. Bagi ibu, menyusui sepatutnya merupakan sebuah kegiatan yang mampu meningkatkan kenyamanan ibu akan keadaan fisik dan emosionalnya setelah masa kehamilan. Bagi sang buah hati, menyusui merupakan sumber nutrisi yang menjadi dasar pertumbuhan dan perkembangan dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau periode emas. Periode emas berhubungan dengan stunting karena jika nutrisi anak tidak tercukupi secara kronis, anak akan mengalami stunting atau perawakan pendek sebagai manifestasi dari pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat. Dengan demikian, menyusui merupakan salah satu langkah penting dalam pencegahan stunting yang merupakan salah satu tema yang diusung dalam kegiatan KKN Tim 2 Undip tahun ini.

Penyuluhan manajemen laktasi dilakukan di meja kelima sesuai urutan sistem lima meja Posyandu dan dilakukan kepada delapan Ibu, hamil atau menyusui. Penyuluhan kepada ibu hamil dilakukan dengan harapan dapat mempersiapkan Ibu kelak waktunya menyusui sang buah hati, sedangkan penyuluhan pada ibu menyusui bertujuan untuk memastikan kembali bahwa cara menyusui yang dilakukan selama ini telah mampu memenuhi kecukupan ASI sang buah hati karena posisi dan perlekatannya sudah sesuai. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan selayaknya konsultasi sehingga dapat terjadi diskusi antara mahasisa KKN Undip dan ibu hamil atau menyusui yang hadir. Sebagai alat bantu peraga, mahasiswa KKN Undip membuat manekin payudara untuk menunjukkan posisi dan perlakatan yang dapat membantu menyusui menjadi lebih efektif. Selain itu, leaflet berisi penjelasan terkait manajemen laktasi dibagikan agar Ibu-ibu partisipan dapat membaca kembali informasi yang telah disampaikan.

Meskipun angka kejadian stunting di Kelurahan Petompon termasuk rendah, langkah pencegahan sejak dini tetap perlu dilakukan agar Indonesia dapat benar-benar bebas dari stunting. Kelurahan Petompon sangat optimis dapat menuntaskan stunting dengan langkah-langkah sesuai arahan pemerintah pada Stranas dan pihak Posyandu mengapresiasi penyuluhan manajemen laktasi yang telah dilaksanakan karena dapat membangkitkan kembali semangat warga untuk bebas dari stunting. Mari menyambut Generasi Emas Indonesia tahun 2045 dengan mendukung para Ibu untuk memberikan yang terbaik bagi sang buah hati!

Penulis: Mathilda Kartika Saraswati (Fakultas Kedokteran)
DPL: Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si.
Lokasi KKN: Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang