(Pondok Kelapa, Jakarta 4 Agustus 2022) Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi terutama pada anak. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2019 mengatakan bahwa angka stunting turun menjadi angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27,7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021. Semenjak tahun 2019, hanya 5 provinsi yang mengalami kenaikan dari 34 provinsi yang hampir sebagian besar dari provinsi di Indonesia mengalami penurunan stunting. Hal tersebut merupakan suatu yang membahagiakan sebab secara signifikan angka permasalahan stunting di Indonesia turun cukup pesat. Namun di sisi lain, presentase stunting di Indonesia ini secara keseluruhan masih tergolong cukup tinggi dengan harus mendaptkan perhatian yang khusus dikarenakan berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia masih kurang dari 20 persen sehingga pemerintah Indonesia masih harus memerhatikan permasalahan stunting tersebut.
Hal tersebut terjadi, dikarenakan kurangnya pemahaman pengelolaan dan pemberian asupan bergizi untuk anak, baik yang sedang dikandung hingga anak berusia dua tahun. Stunting dapat mengakibatkan anak-anak terhambat untuk memiliki tinggi badan yang standar seusai dengan umurnya. Sebab itu, banyaknya pihak seperti pemerintah serta masyarakat ikut andil untuk berupaya dalam pencegahan stunting pada anak-anak. Dalam melihat permasalahan tersebut, kami sebagai mahasiswa KKN berupaya untuk mengadakan penyuluhan mengenai pencegahan stunting pada anak kepada sejumlah warga khususnya Ibu-Ibu yang memiliki anak balita ataupun cucu balita.
Stunting sebaiknya patut diwaspadai terjadi pada anak dan menjadi suatu perhatian khusus sebab kondisi ini dapat menunjukkan kondisi anak kurang baik dari adanya nutrisi yang tidak terpenuhi secara baik pada anak. Apabila dibiarkan hal tersebut berlangsung tanpa adanya penanganan secara khusus, stunting dapat menimbulkan efek dan dampak jangka panjang pada anak, yang mana anak dapat mengalami hambatan pada pertumbuhan fisiknya, seperti berat badan dan tinggi badan. Begitupun juga dengan kekuatan daya tahan tumbuh sampai perkembenagan otak anak apabila tidak adanya nutrisi yang cukup masuk ke dalam tubuh si anak.
Berlokasi di Gedung Serbaguna Masjid Baitussalam RW 10 Pondok Kelapa, pada Kamis, 4 Agustus 2022 dengan dihadiri oleh para Ibu, dimana mahasiswa KKN menjelaskan materi melalui salindia PowerPoint mengenai definisi stunting; permasalahan stunting di Indonesia; penyebab stunting; dan pencegahan serta penanggulangan stunting baik kepada orang tua khususnya Ibu dan kepada Anak. Pemaparan materi ini dilakukan oleh Mahasiswa-Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro, yakni:
• Annisa Devy .S — Fakultas Hukum
• Tatinuku Kersaning .G — Fakultas Hukum
• Anindya Puspa .M — Fakultas Hukum
• Teresa Tridiva .T– Fakultas Hukum
• Kenradya Surya .H — Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Adapun mahasiwa KKN ini melakukan Penyuluhan Mengenai Pencegahan Stunting Pada Anak dengan dibantu oleh Ibu Rinie Moesnardjo selaku Ketua Posyandu di RW 10 Pondok Kelapa.
Cover salindia PowerPoint
Oleh karena itu, dengan adanya penyuluhan mengenai Pencegahan Stunting Pada Anak diharapkan para Ibu khusunya Ibu yang mempunyai balita menyadari bahwa pencegahan stunting sangat penting untuk mencegahnya dampak buruk pada anak baik secara fisik hingga perkembangan otak pada anak.
Penulis: Kelompok Pondok Kelapa 1 TIM II KKN Universitas
Diponegoro
DPL : Yayuk Astuti, S.Si., Ph.D
Lokasi KKN : Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur
KKN TIM II Universitas Diponegoro 2021/2022


