Nama : Chrisnila Silvana
Program Studi : Kedokteran Gigi
Pembimbing : drg. Ira Anggar Kusuma, M.Si
drg. Avina Anin Nasia, M.Sc
Latar Belakang: C. albicans merupakan fungi opportunistic pathogen, yang
apabila dalam jumlah normal, tidak bersifat patogen. Namun, akan berubah menjadi
patogen ketika terjadi peningkatan jumlah karena tidak memerhatikan kebersihan
gigi dan rongga mulut, serta pemakaian gigi tiruan secara terus-menerus sepanjang
hari. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembersihan gigi tiruan dengan
merendamnya dalam larutan pembersih. Salah satunya dengan menggunakan bahan
alam yang berpotensi menghambat pertumbuhan C. albicans, yaitu ekstrak tanaman
seledri (A. graveolens L.). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
efektivitas pemberian ekstrak seledri (A. graveolens L.) terhadap pertumbuhan C.
albicans pada plat resin akrilik. Metode: Penelitian eksperimental laboratoris
dengan post-test only control group design menggunakan 30 buah sampel plat resin
akrilik heat cured berbentuk persegi dengan panjang sisi 10 mm dan ketebalan 1
mm yang dibagi menjadi 5 kelompok. Sampel dikontaminasi dengan C. albicans
dan direndam selama 6 jam dalam kontrol positif (alkalin peroksida), kontrol
negatif (akuadest), serta ekstrak seledri konsentrasi 25%, 50%, dan 75%. Sampel
lalu diletakkan dalam media sabouraud dextrose broth (SDB) dan diuji efektivitas
daya hambatnya dengan menentukan nilai absorbansi kekeruhan media
menggunakan spektrofotometer. Data dianalisis menggunakan one-way ANOVA
dan least significant difference (LSD). Hasil: Jumlah koloni C. albicans pada
kelompok kontrol negatif, kontrol positif, serta ekstrak seledri 25%, 50%, dan 75%
berturut-turut yaitu 5,26 x 108 CFU/ml; 2,58 x 108 CFU/ml; 3,87 x 108 CFU/ml;
1,87 x 108 CFU/ml; dan 3,46 x 108 CFU/ml. Kesimpulan: Ekstrak daun seledri
konsentrasi 50% lebih efektif menghambat pertumbuhan C. albicans pada plat resin
akrilik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.