Tlahab Kidul, Kab. Purbalingga (1/8/2021) – Tingkat konsumsi ikan masyarakat di Desa Tlahab Kidul masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya warga yang lebih memilih daging ayam daripada ikan untuk memenuhi kebutuhan protein. Hal ini dikarenakan ikan memiliki bau yang amis dan duri yang melekat pada daging, sehingga masyarakat menjadi enggan mengkonsumsi ikan. Ikan memiliki kandungan protein yang tinggi, selain itu juga memiliki asam lemak omega-3 yang tidak dapat ditemukan pada daging ayam. Konsumsi ikan di masa pandemi covid-19 sangat diperlukan untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan tercukupinya nutrisi.
Diversifikasi produk perikanan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Adanya diversifikasi produk perikanan, maka bau dan rasa dapat disesuaikan dengan selera yang diinginkan. Kegiatan ini, tentuya dapat menarik minat masyarakat terhadap produk perikanan. Upaya peningkatan konsumsi ikan melalui diversifikasi produk perikanan tentunya akan memberikan nilai tambah pada ikan yang kurang digemari oleh masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat bahwa ikan dapat diolah menjadi kreasi produk yang lebih enak dan menarik
Melihat permasalahan yang ada, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan Pembuatan Sempol Lele pada hari Minggu, 1 Agustus 2021 di Rumah Ibu Sri Winarti (Warga Dusun Tlahab). Produk sempol lele ini merupakan salah satu bentuk penganekaragaman olahan ikan, agar masyarakat lebih tertarik dan membantu meningkatkan konsumsi ikan pada masyarakat. Pelatihan pembuatan sempol lele bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat bahwa konsumsi ikan sangatlah penting bagi tubuh. Kandungan protein dan omega-3 pada ikan dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh, sehingga dapat meningkatkan imunitas di masa pandemi covid-19.
Kegiatan pelatihan diawali dengan membagikan brosur dan stiker (aku suka ikan) ke peserta pelatihan. Adanya brosur dapat digunakan oleh peserta pelatihan sebagai pedoman ketika membuat produk, sehingga kegiatan dapat berkelanjutan. Selain itu, adanya stiker (aku suka ikan) digunakan sebagai kenang-kenangan dari kegiatan pelatihan dan bertujuan untuk mengingatkan bahwa konsumsi ikan sangatlah penting.
Kegiatan dilanjutkan dengan mempraktikan pembuatan sempol lele secara langsung. Seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan serius dan memperhatikan proses pembuatan sempol lele. Selain itu, peserta juga ikut mempraktikan pembuatan sempol lele, sehingga proses pembuatan sempol lele dapat dipahami. Peserta pelatihan yang datang juga diminta untuk mencicipi produk dan diberi sample produk untuk dibawa pulang, sehingga keluarga di rumah juga dapat mencicipi produk sempol lele.
Antusias peserta dalam kegiatan pelatihan juga sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari aktifnya peserta pelatihan dalam bertanya. Salah satu peserta pelatihan bertanya “Apakah produk sempol lele dapat disimpan dalam kulkas? dan berapa lama waktu penyimpanannya?” (Ibu Dariyah). “Produk sempol lele yang telah di rebus dapat disimpan dalam kulkas dengan membungkusnya dengan plastik terlebih dahulu, dan untuk masa simpan produk sempol lele sekitar 2 minggu ” Ujar Erika Kusumaning Ayu.
Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka kegiatan pelatihan pembuatan sempol lele hanya diikuti oleh perwakilan warga dari RT 03 – 04/RW 06. Sementara warga RW 05 disosialisasikan secara home to home dengan memberikan brosur, video pembuatan serta sample produk. Adanya sample produk, tentu sangat membantu dalam menarik perhatian masyarakat untuk dapat mencoba membuat produk. Salah satu warga mengomentari produk sempol lele “Produk sempol lelenya enak, selain itu juga dapat dijadikan peluang untuk berwirausaha” (Ibu Kunto).
Kegiatan sosialisasi produk sempol lele sebagian besar dilakukan kepada warga masyarakat Dusun Tlahab yang berprofesi sebagai pedagang. Hal ini dilakukan agar ilmu yang diberikan lebih bermanfaat dan dapat diterapkan dalam bidang wirausaha. Sehingga secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan konsumsi ikan di Dusun Tlahab.
Penulis : Erika Kusumaning Ayu (S-1 Perikanan Tangkap 2018)
DPL : Ir. Hermin Werdiningsih, M.T.
#kkntimiiundip2021
#p2kknundip
#lppmundip
#undip







