Semarang, 28 Februari 2025 – Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB PTNBH) menggelar Kuliah Bestari secara daring dengan tema “Infrastruktur, Riset, dan Inovasi untuk Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia”. Acara ini menghadirkan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Ir. Diana Kusumastuti, M.T., yang membahas konsep infrastruktur berbasis masyarakat untuk mitigasi perubahan iklim.
Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., menegaskan bahwa riset dan inovasi harus diterapkan dalam kehidupan masyarakat, bukan hanya sebatas akademik. Sementara itu, Ketua Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., menyatakan bahwa diskusi ilmiah ini bertujuan merumuskan solusi berbasis penelitian untuk mengatasi tantangan perubahan iklim.
Diskusi yang dimoderatori Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, M.T., ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Wamen PU Ir. Diana Kusumastuti, M.T., Ketua Dewan Profesor UNDIP Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA., dan Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, Prof. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Ph.D. Melalui forum ini, UNDIP menegaskan perannya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan inovasi hijau guna menghadapi tantangan perubahan iklim di Indonesia.
Ir. Diana Kusumastuti, M.T., Wamen PU yang juga alumni FT Undip, menjelaskan bahwa Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 30,11% sebagai bagian dari komitmen dalam Paris Agreement. Dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, Kementerian Pekerjaan Umum menerapkan konsep infrastruktur berkelanjutan yang ramah lingkungan dan tangguh. Salah satu isu penting yang dibahas adalah pengembangan infrastruktur berbasis masyarakat yang berperan dalam mendorong swasembada pangan dan pemanfaatan energi hijau, mengingat Indonesia sebagai negara agraris dengan potensi SDA yang besar.
Prof. Purwanto menyoroti komitmen UNDIP dalam mendukung Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui efisiensi energi, transportasi ramah lingkungan, serta inovasi seperti biodiesel dari minyak jelantah, biogas dari limbah ternak, solar PV, dan desalinasi air laut. Upaya ini juga didukung oleh pengelolaan ruang terbuka hijau dan rehabilitasi ekosistem pesisir.
Prof. Ocky dari BRIN menambahkan bahwa perubahan iklim berdampak signifikan pada ekosistem laut dan ketahanan pangan. Ia menekankan pentingnya strategi berbasis riset, termasuk modifikasi cuaca, budidaya berkelanjutan, serta teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) untuk mengurangi emisi karbon.
Foto dan sumber berita ini tayang di: https://undip.ac.id/post/42345/wakil-menteri-pu-berbicara-dalam-kuliah-bestari-di-undip-tawarkan-konsep-infrastuktur-berkelanjutan-dan-ramah-lingkungan.html