Kesetaraan akses terhadap pendidikan tinggi bagi perempuan dan laki-laki berkontribusi langsung terhadap komposisi mahasiswa di perguruan tinggi, termasuk di Universitas Diponegoro. Keseimbangan proporsi antara mahasiswa perempuan dan laki-laki menjadi indikator penting dalam menggambarkan tingkat kesenjangan gender yang semakin menurun.
Pada tahun ajaran 2024, Universitas Diponegoro mencatat total mahasiswa sebanyak 7.461 orang. Dari jumlah tersebut, 59 persen atau sekitar 4.401 mahasiswa merupakan perempuan, sementara 41 persen atau kurang lebih 3.060 mahasiswa merupakan laki-laki. Data ini menunjukkan bahwa Undip berada pada kondisi yang relatif seimbang dalam hal representasi gender di lingkungan akademik.
Meskipun demikian, upaya untuk mencegah potensi kesenjangan tetap dilaksanakan secara berkelanjutan. Salah satunya melalui pemanfaatan Sistem Informasi Akademik (SIA), yang menyediakan fitur pemantauan perkembangan akademik mahasiswa oleh ketua program studi, dosen wali, dan tenaga kependidikan. Melalui sistem tersebut, program studi dapat memberikan bimbingan serta langkah afirmatif yang diperlukan agar mahasiswa, baik perempuan maupun laki-laki, memperoleh dukungan yang optimal dalam penyelesaian studi.
Ketersediaan data perbandingan ini memungkinkan identifikasi yang lebih akurat terkait potensi kesenjangan serta faktor-faktor penyebabnya, sehingga langkah antisipatif dapat dirumuskan secara efektif. Semakin kecil perbedaan proporsi antara mahasiswa perempuan dan laki-laki, semakin besar pula kontribusi Undip dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 5 mengenai kesetaraan gender.