Dalam rangka mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 13 mengenai penanganan perubahan iklim, tim kegiatan pengabdian masyarakat yang terdiri dari dosen pendamping KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan mahasiswa Universitas Diponegoro melaksanakan sebuah program inovatif yang berjudul “Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Produk Eco Enzyme menuju Zero Waste untuk Mendukung SDGs 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari limbah organik rumah tangga dan bahan kimia sintesis dengan menghasilkan produk ramah lingkungan yang bernilai ekonomi dan memiliki manfaat bagi lingkungan serta masyarakat, serta memberikan pandangan positif terhadap masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Permasalahan sampah rumah tangga dan dampak lingkungan dari penggunaan bahan kimia sintetis mendapat sorotan dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim II 2022/2023, sehingga diselenggarakanlah kegiatan inovatif ini pada Selasa, 25 Juli 2023, di Balai Desa Limbangan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. Program ini merupakan langkah konkret dalam mengatasi dampak negatif dari pembuangan sampah organik yang kurang tepat. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, banyak rumah tangga yang masih membuang sampah organik seperti sisa sayuran dan buah-buahan ke tempat sampah umum, dan menggunakan bahan kimia sintesis dalam pembersih rumah. Hal ini tidak hanya mengakibatkan peningkatan jumlah sampah, tetapi juga berkontribusi pada polusi lingkungan.
Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, tim kegiatan pengabdian masyarakat UNDIP, yang juga dosen dan mahasiswa departemen Kimia FSM UNDIP, menghadirkan produk inovatif bernama “Eco Enzyme”. Eco Enzyme merupakan produk hasil olahan limbah/sampah organik menjadi cairan yang banyak manfaatnya, seperti cairan pembersih rumah hingga pupuk tanaman. Eco Enzyme memiliki potensi untuk membantu dalam memperbaiki siklus alam, seperti mendukung pertumbuhan tanaman, menyuburkan tanah, dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan seperti membersihkan air yang tercemar.

Rangkaian kegiatan ini terdiri dari dua tahap yaitu presentasi dan demonstrasi langsung cara pembuatan Eco Enzyme. Dalam presentasi, dijelaskan bahwa Eco Enzyme sepenuhnya alami dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Dijelaskan juga mengenai alasan penting mengapa harus membuat Eco Enzyme, cara pembuatan dan tipsnya, serta manfaat yang bisa diaplikasikan. Saat presentasi, para mahasiswa dan dosen yang terlibat menguraikan signifikansi Eco Enzyme sebagai alternatif berkelanjutan untuk mengelola limbah organik dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Kegiatan ini menggabungkan presentasi informatif, demonstrasi praktis, dan pendekatan edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pengenalan konsep Eco Enzyme. Disediakan pula brosur berisi penjelasan singkat dan panduan penggunaan produk ini, yang akan membantu ibu-ibu dalam mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah paparan presentasi tentang apa itu Eco Enzyme, ibu-ibu peserta kegiatan ini diajak mempraktekkan proses pembuatan Eco Enzyme yang tidaklah sulit. Para mahasiswa KKN menerangkan empat langkah sederhana pembuatan eco enzyme. Keempat langkah itu ialah mencampur sisa sayuran dan limbah organik lainnya sebanyak 3 bagian dengan gula sebanyak 1 bagian dan air sebanyak 10 bagian dalam suatu wadah, menutup rapat wadah sehingga terjadi proses yang dinamakan fermentasi anaerob, menunggu proses fermentasi anaerob selama 3 bulan, dan pemanenan cairan eco enzyme setelah tiga bulan ini dengan cara disaring dan disimpan pada wadah tertutup seperti botol bekas untuk mempermudah penggunaan. Larutan Eco Enzyme ini tidaklah memiliki tanggal kadaluarsa. Produk ini memiliki warna coklat gelap dan aroma fermentasi asam manis yang khas.

Antusiasme para ibu PKK Desa Limbangan dalam mengikuti kegiatan ini terlihat jelas. Mereka terlihat penasaran dan ingin mencoba proses pembuatan Eco Enzyme ini yang merupakan hal baru bagi mereka. Para ibu tidak hanya mendengarkan presentasi mengenai pentingnya mengelola sampah organik, tetapi juga berpartisipasi dalam demonstrasi tata cara pembuatan Eco Enzyme secara langsung. Mereka mencoba membuat Eco Enzyme sendiri dan memahami manfaatnya dalam mengatasi beberapa masalah sampah rumah tangga sehari-hari, khususnya sampah organik. Diharapkan, partisipasi ibu-ibu PKK dalam mengolah sampah menjadi produk yang bermanfaat akan berdampak positif pada lingkungan sekitar mereka, serta memberikan manfaat ekonomi dengan menghemat pengeluaran.

Eco Enzyme sangat penting dalam pergerakan zero waste, karena mengubah sampah menjadi produk bernilai. Dengan mengolah sampah organik secara tepat, menjadi perwujudan dalam mengurangi jumlah limbah yang mencemari lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Enzim yang dihasilkan mengubah amonia menjadi nitrat, hormon alami dan nutrisi untuk tanaman. Selain itu, dapat mengubah CO2 menjadi karbonat yang bermanfaat bagi tanaman laut dan kehidupan laut. Pemanfaatan Eco Enzyme adalah langkah konkret dalam mendukung SDGs 13 dan tujuan penanganan perubahan iklim. Ini adalah upaya kolektif untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi bumi.
sumber informasi: Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Mengubah Sampah Rumah Tangga Menjadi Harta Berharga: Eco Enzyme Sebagai Solusi Ramah Lingkungan – ALYSSANRSYA BLOG (undip.ac.id)