Kegiatan pemberdayaan masyarakat pertanian melalui pemanfaatan lahan baik dijadikan sebagai objek lokasi hias maupun pemanfaatan lahan untuk penanaman kacang kedelai dan melakukan kegiatan sosialisasi dan pendampingan pembuatan Ecobrick dalam upaya meningkatkan kreativitas dan minat serta kesadaran terhadap bahaya sampah plastik di tengah-tengah warga di Desa Mojorejo. KKN yang berlangsung selama bulan Juli-Agustus tahun 2023 berlangsung di banyak desa di Jawa Tengah, salah satunya Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
Salah satu kegiatan KKN di Desa Mojorejo, Sukoharjo dilaksanakan pada hari Minggu (23/07/2023) di Taman KWT (Kelompok Wanita Tani) Srikandi di Dukuh Sambilutung, Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, yaitu kegiatan sosialisasi dan pendampingan pembuatan Ecobrick. Di bawah bimbingan Muhamad Ghazi Agam Sas, S.P., M.Si. selaku dosen pembimbing lapangan KKN Unversitas Diponegoro Periode 2022/2023, para mahasiswa melakukan sosialisasi dan pendampingan penanaman palawija.

Kegiatan menghias taman KWT Srikandi dengan menata pot dari ban bekas
Menghias lahan pekarangan merupakan salah satu upaya dalam memanfaatkan lahan kosong yang ada. Dengan memanfaatkan lahan kosong tersebut, kita dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang bermanfaat bagi keluarga seperti sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah dengan beberapa manfaat seperti meningkatkan kualitas udara sekitar rumah, menyediakan sumber pangan sehat dan murah, dan menambah estetika rumah.
Sosialisasi yang diberikan mengenai potensi tanaman kedelai, dan pengembangan hasil panen menjadi produk olahan seperti pembuatan tempe dan tahu atau susu kedelai (manfaat kedelai dan prospeknya). Selain kacang kedelai, diberikan juga sosialisasi tanaman lainnya meliputi, jagung manis, kangkung dan kacang panjang. Pemilihan program ini didasarkan pada potensi wilayah yang dimiliki Kelompok Wanita Tani berupa lahan perkebunan yang dapat dijadikan untuk pemberdayaan pada berbagai tumbuhan. Kacang kedelai yang dapat dikembangkan atau dimanfaatkan sesuai kreativitas para wanita tani sebagai bahan konsumsi secara pribadi dan dapat diperjualbelikan hingga memberi keuntungan bagi Kelompok Wanita Tani itu sendiri.
Selain sosialisasi dan pendampingan mengenai potensi kedelai, kegiatan KKN juga memberi edukasi tentang pengolahan sampah plastik. Berdasarkan wawancara dengan warga, rata-rata warga di Dukuh Sambilutung, Desa Mojorejo melakukan pembakaran untuk mengatasi sampah plastik. Maka, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP menyampaikan edukasi yang berisi tentang latar belakang yang meliputi bahaya sampah plastik dan bahaya pembakaran sampah plastik. Rangkaian kegiatan dari sosialiasi, pendampingan, monitoring hingga evaluasi berjalan dengan baik dan lancar.

Kegiatan Sosialisasi kepada Kader KWT oleh Mahasiswa KKN Tim II UNDIP
Kegiatan sosialisasi dan edukasi ini diawali dengan sosialiasi mengenai potensi tanaman kedelai (hasil panen dapat dikembangkan menjadi produk olahan seperti pembuatan tempe dan tahu atau susu kedelai serta tanaman lainnya seperti jagung, kangkung, dan kacang panjang untuk mengisi lahan yang masih kosong. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan tanam-menanam serta membersihkan pekarangan taman KWT Srikandi. Setelah itu dilanjutkan dengan membersihkan pekarangan taman, dengan didampingi oleh Muhamad Ghazi Agam Sas, S.P., M.Si (Dosen Pembimbing Lapangan KKN) dan dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Desa Mojorejo, Rifandi Septiadi Ompusunggu (Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP), Muhammad Farrel Adiredja (Mahasiswa Sekolah Vokasi), Erina Tri Agustin (Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika), Orlice Ias Rohana (Mahasiswa Fakultas Teknik), Rachel Prilisia Purba Siboro (Mahasiswa Fakultas Hukum), Dian Intani Mardalina (Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Aden Titahnia Takwari (Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian) dan Navisya Rachma Putri (Fakultas Kedokteran) serta dibantu oleh Ibu Suwarti (Ketua KWT Dukuh Sambilutung) dan 15 orang kader KWT lainnya di Dukuh Sambilutung, Desa Mojorejo.
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah KWT Dukuh Sambilutung, Desa Mojorejo mampu memahami prospek dari hasil kacang kedelai dan tanaman lainnya yang dapat dimanfaatkan baik untuk dikonsumsi dalam rumah tangga, serta memahami akan bahaya sampah plastik dan juga bahaya dari pembakaran sampah plastik. Harapan kedepannya kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memotivasi Dukuh maupun Desa lainnya yang belum menerapkan konsep tersebut. Para kader juga mulai menerapkan konsep ini di pekarangan rumah mereka sendiri. Selain itu, para kader mampu memahami konsep ecobrick dan menerapkan pembuatan ecobrick dengan baik dan berkreasi membuat 30 botol ecobrick yang dibuat oleh mereka sendiri tanpa campur tangan mahasiswa. Untuk mengukur tingkat pemahaman KWT, mahasiswa melakukan monitoring/ sesi sharing dan evaluasi yang dilakukan pada hari Minggu (30/07/2023) dan Minggu (06/08/2023) di Taman KWT Srikandi Dukuh Sambilutung, Desa Mojorejo. Kegiatan monitoring ini dilakukan dihadiri oleh 10 orang kader dan 8 mahasiswa. Hasil dari kegiatan monitoring ini adalah kader memahami prospek dari hasil kacang kedelai dan tanaman lainnya serta beberapa tanaman seperti kangkung dan kacang kedelai sudah mulai tumbuh.
Dengan adanya kegiatan ini, maka para kader mampu memahami mengenai bahaya sampah plastik dan memahami bahaya pembakaran sampah serta mampu memahami prospek dari penanaman kacang kedelai, dan tanaman lainnya sehingga dapat bermanfaat dan para kader juga mengerti bahwa melalui kegiatan ini dapat “Mengubah lahan kosong menjadi produktif dan cantik dengan ecobrick”.

The post Interaksi Dosen-Mahasiswa dalam “Mengubah Lahan Kosong Menjadi Produktif dan Cantik dengan Ecobrick” appeared first on Agroekoteknologi.