Salah satu mahasiswi IUP Biologi, FSM, UNDIP, Gabriella Kurniatami, mengikuti sesi poster pada The 5th Asia-Pacific Coral Reef Symposium (APCRS) di National University of Singapore (NUS), Singapore, pada tanggal 19-23 Juni 2023. APCRS merupakan konferensi 4 tahunan yang mendatangkan para peneliti kelautan di Asia Pacific untuk mendiskusikan penelitian terbaru yang sedang dilakukan. Tahun ini APCRS dihadiri oleh kurang lebih 800 peserta dan pembicara dari 40 negara di Asia-Pacific dan sekitarnya.
Poster yang dibawakan oleh Gabriella mengambil judul “Uncovering the Brittle star’s Genetic Diversity from Indonesian Water”. Penelitian ini mengupas keragaman genetik dari beberapa spesies bintang mengular dengan pendekatan molekuler (DNA Barcoding). Poster ini merupakan hasil penelitian dosen Biologi, FSM, UNDIP, Ni Kadek Dita Cahyani dan melibatkan tiga orang mahasiswa biologi lainnya, Rena Galby Andadari dan Hilmy Anissa Octaviana dari program IUP dan Rizqi Widya Nur Kholifah dari program regular.

Selain itu, dipresentasikan juga poster lain berjudul “Molecular Diversity of Mantis Shrimp (Harpiosquilla raphidea) from Jambi, Indonesia: a Preliminary Study for Future Management”. Poster ini juga melibatkan beberapa mahasiswa Biology, FSM, UNDIP dari program reguler yaitu Enita Setiawati Zega, Shafa Tasya Nabila, Fiska Aulia Rahma dan Tadzkirotul Laili Nur Fatma. Kedua studi ini merupakan studi yang awalnya digunakan sebagai pembelajaran Teknik laboratorium bagi mahasiwa yang mengambil skripsi menggunakan pendekatan ekologi molekuler di Laboratorium Ekologi dan Biosistematika, Departemen Biologi, FSM, UNDIP.

Pada symposium ini, dosen Biologi, Ni Kadek Dita Cahyani juga mempresentasikan salah satu riset yang bekerjasama dengan Yayasan Biodiversitas Indonesia (Bionesia) dan Uniersity of California, Los Angeles (UCLA) yang berjudul “eDNA Application Show Promising Results to Detect Full Spectrum of Functional Diversity in Reef Fish Around Western Bali, Indonesia”. Riset ini merupakan aplikasi dari pendekatan Environmental DNA (eDNA) untuk melihat fungsi ekologis ikan-ikan yang ada di daerah Pemuteran, Bali. Kegiatan ini mendukung pencapaian SDGs 14 (Life below water) dan SDGs 4 (Quality Education).