Tawangsari, Semarang Barat (16/07/2022) – Prevalensi kejadian stunting di Indonesia masih cukup tinggi dimana Indonesia menyentuh angka 24.4%. Angka ini masih berada di atas angka standar yang ditoleransi oleh World Health Organization (WHO), yaitu di bawah 20%. Dengan bertemakan “Sustainable Development Goals” (SDGs), mahasiswa KKN TIM II 2022 Universitas Diponegoro melakukan edukasi manajemen laktasi untuk membantu menurunkan angka stunting di Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Posyandu-1

Berdasarkan pernyataan dari warga setempat, banyak warga yang masih kurang memahami pentingnya ASI.

“Wah bagus itu mbak, di sini memang perlu edukasi tentang ASI karena di sini warganya memang kurang sadar kalau ASI itu penting sekali,” sebut salah satu warga RW 1 Kelurahan Tawangsari.

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai usia enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. ASI sangat berpengaruh pada imunitas tubuh, perkembangan otak, dan tumbuh kembang anak.

Banyak dari masyarakat Kelurahan Tawangsari juga belum memahami bagaimana manajemen laktasi yang berkualitas. Laktasi adalah proses yang dimulai dari produksi ASI hingga bayi mengisap dan menelan ASI. Proses laktasi yang baik dihasilkan dari manajemen laktasi yang baik pula. Manajemen laktasi berkaitan dengan frekuensi pemberian ASI, tanda kecukupan ASI, posisi dan perlekatan menyusui yang benar, masalah dalam menyusui, asupan nutrisi ibu, dan faktor kesehatan ibu dan bayi. Berdasarkan permasalahan ini, mahasiswa KKN TIM II 2022 Universitas Diponegoro melakukan perizinan ke Posyandu RW 1 Kelurahan Tawangsari untuk memberikan edukasi manajemen laktasi.

“Saya senang sekali ya mahasiswa memiliki program demikian. Karena memang stunting ini sangat erat kaitannya dengan pemberian ASI terutama ASI eksklusif,” sahut Bu Asih selaku ketua Posyandu RW 1 Kelurahan Tawangsari.

Mahasiswa KKN TIM II 2022 Universitas Diponegoro melakukan kegiatan edukasi manajemen laktasi di Posyandu RW 1 Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang pada hari Sabtu, 16 Juli 2022. Kegiatan ini diikuti oleh ibu yang membawa bayi dan balita ke posyandu untuk melakukan pengukuran antropometri bayi dan balita secara berkala. Kegiatan edukasi dilakukan dengan memaparkan materi manajemen laktasi kepada tiap ibu yang datang secara bergantian. Setelah kegiatan edukasi selesai, leaflet diberikan kepada masing-masing peserta yang hadir.

Posyandu-2

Kegiatan mendapatkan respon positif dari peserta yang ditandai dengan adanya atensi yang baik selama proses edukasi. Para peserta juga turut berbagi pengalaman terkait manajemen laktasi mereka.

Kegiatan edukasi manajemen laktasi mendapatkan apresiasi dari petugas posyandu. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, mereka berharap warga setempat semakin memahami pentingnya ASI dan manajemen laktasi yang baik.

“Terima kasih sudah memberikan edukasi kepada warga di sini. Semoga dengan kegiatan edukasi yang sudah diberikan bisa menambah pengetahuan para warga di sini mengenai pentingnya ASI ya,” ucap Bu Asih.

Dengan dilaksanakannya kegiatan edukasi manajemen laktasi ini, masyarakat diharapkan dapat menerapkan manajemen laktasi yang baik dan berkualitas demi tercapainya kualitas tumbuh kembang anak yang baik.

Plakat-Posyandu

Penulis: Flesya Putri Sianipar
DPL: Rosa Amalia, S.Pi., M.Si.
Lokasi: Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat