33b4b42d-3d4b-412a-9abb-30398c7cbd74
bf1b1ea7-4ec7-414e-9b1a-7537729c6349

GEMPITA Vol. 3: Pendidikan Bela Negara, Minggu (24/07). (Dok Pribadi)
Boyolali (24/07) – Wilayah Desa Tarubatang terletak di lereng Gunung Merbabu yang terkenal dengan pemandangan dan kesenian reognya. Letaknya yang berada di lereng Gunung Merbabu membuat akses jalan menuju desa tersebut cukup sulit ditempuh. Hal tersebut berimbas pada tingkat pendidikan yang dirasakan oleh masyarakat Desa Tarubatang, khususnya Dukuh Tarusari. Walaupun rata-rata pemuda dan pemudi merupakan tamatan SMA/SLTA, tetapi masih cukup banyak pula yang hanya tamatan SD bahkan tidak sekolah. Dengan keadaan pendidikan di wilayah tesebut, memiliki pengaruh pada kesadaran bela negara khususnya anak-anak yang masih sangat rendah.
Pendidikan bela negara merupakan hal yang sangat penting untuk mendasari tingkah laku setiap masyarakat bernegara, sehingga sangat perlu ditanamkan sejak dini. Secara hukum berdasarkan Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Makna dari pasal ini salah satunya menyasar pada pendidikan kewarganegaraan yang dapat menyadarkan rasa cinta akan tanah air dalam bentuk non-fisik. Pembelajaran tersebut kemudian diimplementasikan dalam bentuk sikap pada kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan amanat UUD NRI Tahun 1945.
Berdasarkan latar belakang diatas, Mahasiswi KKN UNDIP yakni Hanifah Ayyasy (21) mengadakan sekolah minggu yang lebih dikenal dengan GEMPITA: Gerakan Mengajar Pintar Tarusari dengan pembelajaran yang berbeda di setiap minggunya. Pada GEMPITA Vol. 3 bertema Pendidikan Bela Negara, anak-anak belajar mengenai sila-sila Pancasila dan implementasinya, lambang negara, serta mengenal beberapa tokoh pahlawan perjuangan Indonesia. Tak hanya itu, Hanifah Ayyasy (21) juga mengajarkan tepuk Pancasila untuk mempermudah anak-anak menghafal sila-sila pancasila dan lambangnya. Kegiatan pembelajaran tersebut dikemas dengan bentuk quiz dan permainan, sehingga anak-anak tidak mudah jenuh dan selalu semangat untuk belajar.
Antusiasme dari anak-anak Dukuh Tarusari sangatlah tinggi, hal ini dibuktikan dengan angka kehadiran yang lebih tinggi dari target yakni 15 anak. Walaupun begitu, tingkah laku anak-anak masih sulit untuk dikendalikan sehingga pembelajaran masih kurang kondusif. “Seru banget, jadi lebih gampang menghafal sila dan lambang Pancasila melalui Tepuk Pancasia”, kata Ikhsan, peserta GEMPITA Vol. 3: Pendidikan Bela Negara, seusai acara.

#KKNUNDIP #TIM2KKNUNDIP #P2KKNUNDIP
Penulis: Hanifah Ayyasy
DPL: Dr. Khairul Anam S.Si., M.Si.