Semarang (17/07) – Istilah stunting akhir-akhir ini ramai dibicarakan melalui beberapa media dan di kalangan masyarakat. Namun, sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami dengan jelas istilah tersebut. Sebenarnya, apa itu stunting?
Stunting merupakan suatu kondisi gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama yang ditandai dengan tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya. Berdasarkan data statistik Dinas Kesehatan Kota Semarang, jumlah kasus stunting Kota Semarang pada tahun 2021 mencapai 1.367 anak. Sementara itu, kasus Ibu Hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) sebesar 10,43 %, dan kasus ibu hamil Anemia sebesar 15,4%, dimana ibu hamil KEK dan Anemia 4-5 kali lebih berisiko menyebabkan stunting.
Angka tersebut cukup menyita perhatian hingga menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini. Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting di Kota Semarang meliputi intervensi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), yaitu 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pertama setelah bayi dilahirkan. Sasaran intervensi ini yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-2 tahun. Selain itu, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil juga dilakukan untuk menurunkan resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) serta Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pasca persalinan, dimana bayi hanya diberi ASI eksklusif sejak lahir hingga berusia 6 bulan. Selanjutnya, anak usia 6 bulan sampai 2 tahun diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan ASI tetap diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak diberikan imunisasi dasar lengkap dan suplementasi kapsul vitamin A setahun 2 kali, yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
Berdasarkan kondisi tersebut, mahasiswa KKN Tim II UNDIP menggandeng anggota kader PKB/PKK RW 08 Kelurahan Sambiroto Semarang untuk turut menyemarakkan GEMASTING (Gerakan Masyarakat Sadar Stunting) melalui Program “Edukasi Pencegahan Stunting dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 17 Juli 2022 dan dihadiri oleh ibu Eny Pur selaku Ibu RW 08 beserta para anggota kader PKB/PKK RW 08 Kelurahan Sambiroto. Program ini dibuat untuk penguatan upaya pencegahan stunting di masyarakat RW 08 Kelurahan Sambiroto, dimana program ini sendiri lebih terindikasi pada bagaimana cara menekan angka stunting. Selain itu, intervensi stunting juga dilakukan dengan pemberian makanan tambahan (PMT).
Kegiatan diawali dengan edukasi mengenai apa itu stunting, penyebab stunting, hingga langkah-langkah intervensi yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting. Tak hanya itu, sharing cerita juga dilakukan antara anggota kader dengan mahasiswa KKN UNDIP. Kegiatan ditutup dengan dengan penyerahan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada ibu Sarwendo selaku perwakilan pengurus PKB/PKK RW 08 Kelurahan Sambiroto.
Keberjalanan kegiatan ini mendapat respon positif dari Ibu Eny Pur selaku Ibu RW 08 Kelurahan Sambiroto beserta para anggota kader PKB/PKK. Melalui program tersebut, warga terkhususnya ibu-ibu RW 08 PKK Kelurahan Sambiroto diharapkan memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup mengenai bahaya stunting dan membentuk sikap awareness sejak dini untuk mencegah stunting itu sendiri.
Penulis: KKN Tim II UNDIP Kelurahan Sambiroto
DPL: Dina Lestari Purbawati, SE., M.Si., Akt

