
Pekanbaru (08/08) – Berdasarkan sumber data e-PPGBM Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada tahun 2021, persentase kasus balita stunting tertinggi terdapat di Kecamatan Limapuluh sebanyak 76 kasus (7,29%), Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 26 kasus (2%), dan Kecamatan Rumbai Barat sebanyak 30 kasus (1,91%). Sedangkan persentase stunting terendah terdapat di Kecamatan Kulim sebanyak 2 kasus (0,08%). Diketahui bahwa prevalensi atau angka kasus stunting di Riau dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan sejak tahun 2013 dan hingga tahun 2021 kasus tersisa 22,3 persen. Walikota Pekanbaru menyatakan bahwa pada tahun 2022 ini prevelensi stunting berada dia angka cukup rendah, yakni 11,4 persen.
Stunting (kerdil) adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya. Anak yang menderita stunting pada umumnya sangat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan dan juga berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan yang dimilikinya. Penyelenggaraan perlindungan anak penderita stunting merupakan kewajiban dan tanggung jawab bagi semua pihak sehingga perlu diperhatikan dan diwaspadai sejak dini. Oleh karena itu Mahasiswi KKN Tim 2 UNDIP 2021/2022 mengadakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting yang bekerjasama dengan kader posyandu melalui beberapa booklet materi yang dibagikan kepada ibu-ibu muda serta infografis stunting yang dicetak di X-Banner. Target sasaran dari program kegiatan ini adalah ibu-ibu hamil dan yang memiliki balita di RW 05, Kelurahan Simpang Tiga.
Program ini bertujuan untuk membantu program pemerintah dalam menekan angka anak penderita stunting di Provinsi Riau.

Selain sosialisasi mengenai pentingnya dilakukan deteksi dan pencegahan stunting sejak dini kepada ibu-ibu yang memiliki balita, juga dilakukan pembagian Vitamin A dan obat cacing. Dalam kegiatan ini terlihat Ketua Lurah Simpang Tiga bersama sang istri ikut berpartisipasi dalam kegiatan posyandu bulanan tersebut. Pelaksanaan program ini mendapat respon positif dan antusias yang sangat aktif dari kader posyandu dan ibu-ibu posyandu yang hadir bersama balitanya. Diharapkan keberlanjutan dari program ini adalah terbentuknya kelompok masyarakat yang semakin peka dan peduli terhadap kesehatan dan masa depan anak-anak.

Mahasiswi KKN Tim 2 UNDIP 2021/2022
Penulis : Asyla Putri Soraya
NIM : 11000119120014
Fakultas : Hukum
DPL : Dr. Ir. Eny Fuskhah, M.Si.
Lokasi KKN : Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau