Hipertensi merupakan salah satu dari lima penyebab kematian paling banyak di dunia dan seringkali masih menjadi hal yang dianggap remeh bagi beberapa kelompok masyarakat di Indonesia terutama kalangan masyarakat desa. Minimnya pemahaman & pengetahuan masyarakat desa tentang hipertensi juga menjadi perhatian utama tenaga kesehatan untuk menurunkan angka kematian akibat hipertensi dan komplikasinya. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponego, Ikaf Rahman Zaenuri, program studi S1-Kedokteran lakukan inisiatif pencegahan hipertensi guna peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Desa Soka, dengan mengusung program kerja “Screening dan Edukasi Pencegahan Hipertensi bagi Lansia”. Lokasi kegiatan ini tepatnya dilaksanakan di PKD Desa Soka, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen, Sabtu 12 Juli 2022.
Peserta yang hadir dalam acara tersebut merupakan lansia-lansia yang ada di Desa Soka, kurang lebih sekitar 30 orang lansia. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya preventif kejadian hipertensi pada lansia karena usia lansia lebih tinggi prevalensinya dan lebih rentang mengalami kondisi hipertensi sehingga kedepannya terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya akibat hipertensi seperti, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan lain sebagainya.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pengukuran tinggi dan berat badan peserta lansia yang dilanjutkan dengan pengukuran tekanan darah masing-masing lansia. Selama rangkaian pemeriksaan tersebut, mahasiswa melakukan wawancara terkait keluhan-keluhan kesehatan yang mengarah pada kondisi hipertensi. Setelah semua rangkaian pemeriksaan dilakukan dan hasilnya telah terdata menyeluruh, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian edukasi pencegahan hipertensi bagi para lansia tersebut. Mulai dari pengenalan apa itu hipertensi, penyebab dan tanda gejalanya serta bagaimana pencegahan terhadap hipertensi ini yang bisa mereka lakukan, seperti perubahan lifestyle/ kebiasaan hidup yang tidak benar, pola makan dan asupan nutrisi yang baik, serta melakukan aktivitas fisik sesuai anjuran yang bisa mereka terapkan.
Selain pemeriksaan kesehatan dan edukasi pencegahan hipertensi, mahasiswa juga memberikan obat anti hipertensi sebagai langkah awal penanganan lansia hipertensi terutama mereka yang masuk kategori hipertensi grade II, yaitu tekanan darah sistolik di atas 160 mmHg, atau tekan diastolik di atas 100 mmHg. Diakhir kegiatan, para peserta lansia ini juga mendapatkan leaflet yang berisikan informasi tentang hipertensi dan gaya hidup yang bisa diterapkan untuk mencegah maupun mengontrol kondisi hipertensi pada lansia.

