Kampus Undip Teluk Awur telah diresmikan sebagai Marine Station Teluk Awur pada tahun 1994, dan pada tahun 2015 telah dibentuk Marine Science Techno Park (MSTP) untuk mengembangkan Kampus Teluk Awur. MSTP merupakan satu dari 100 STP di Indonesia yang digagas oleh Kementerian Ristek Dikti bekerja sama dengan Universitas Diponegoro UNDIP untuk pengembangan hasil kelautan dengan mengedepankan teknologi. Pembangunan STP sendiri digunakan untuk memfasilitasi perkembangan industri kecil menengah berbasis inovasi.

Rancangan Kawasan MSTP Teluk Awur UNDIP

Pada tahun 2021 Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) Undip yang merupakan unit perencanaan Undip telah menyusun sebuah masterplan untuk kawasan MSTP Teluk Awur. Masterplan ini berfungsi sebagai acuan pengembangan kampus dengan rencana pengembangan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun kedepan. Terdapat sekitar 51,83 Ha potensi lahan yang belum dioptimalkan, sehingga memerlukan sebuah masterplan untuk membantu pengembangan kampus dari segi ruang yang terpadu, dimana sebagian diantaranya merupakan area hutan mangrove. Oleh karena itu, dalam masterplan tersebut disebutkan bahwa Undip akan membangun Eduwisata mangrove dimana juga akan terdapat museum mangrove sebagai wahana edukasi di dalamnya. Dalam rencananya museum ini akan menyediakan informasi mengenai manrgove, perubahan iklim, konservasi, serta biota dan suatu ekosistem mangrove.

Pembangunan museum mangrove dan pengembangan wisata edukasi berbasis mangrove di MSTP Teluk Awur Jepara merupakan upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) terutama pada SDGs ke-11 terkait Sustainable Cities and Communities dan SDGs ke-13 terkait Climate Action. Dimana telah banyak diketahui bahwa mangrove dapat memberikan banyak manfaat baik dari segi lingkungan, ekonomi, sosial, hingga edukasi. Selain manfaatnya yang dapat menghambat abrasi dan kenaikan permukaan laut yang dapat berpengaruh pada keberlanjutan kawasan pesisir, manfaat lain dari mangrove adalah mampu menyerap dan menyimpan cukup besar blue carbon dari laut dan atmosfer. Kemampuan tersebut telah terbukti memberi dampak terhadap mitigasi dan adaptasi perubahan iklim secara global.

Rencana Rancangan Desain Museum Mangrove (sumber: SDGs Center UNDIP)

Manfaat lain yang diharapkan dengan pembangunan eduwisata mangrove ini adalah, dapat ikut serta memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat di sekitar Teluk Awur. Banyak masyarakat yang telah membuka usaha berjualan di sekitar pantai Teluk Awur saat pantai Teluk Awur telah dibuka menjadi destinasi wisata. Dengan dibangunnya wisata edukasi mangrove di MSTP diharapkan akan berdampak pada peningkatan banyaknya kunjungan ke Teluk Awur. Selain itu, pengembangan wisata mangrove nantinya juga dapat melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangannya. Seperti halnya dengan adanya pelatihan dalam pengelolaan mangrove bagi masyarakat.

Rencananya pembangunan eduwisata mangrove ini akan mulai dilakukan pada tahun 2022 dengan kolaborasi antara Undip dan Pemerintah Kabupaten Jepara. Dengan demikian, pembangunan dari wisata mangrove, antara lain melalui pembangunan museum mangrove di kawasan MSTP ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dan pengembangan wilayah Jepara pada umumnya.