Universitas Diponegoro mengembangkan Public Natural Heritage berupa hutan Mangrove di Teluk Awur Jepara. Hutan mangrove tersebut berada di kawasan Marine Science Techno Park (MSTP) Kampus Undip (PSDKU) Teluk Awur Jepara. Natural Heritage atau warisan alam mengacu pada ciri-ciri alam yang merupakan habitat spesies hewan dan tumbuhan dan situs alami yang bernilai dari sudut pandang ilmu pengetahuan, konservasi atau keindahan alam. Warisan alam ini bisa juga diakses oleh masyarakat luas sehingga menjadi Public Natural Heritage. Adanya Public Natural Heritage yang berupa mangrove di tepi pantai sekitar MSTP ini dapat menjadi buffer kawasan sempadan pantai yang juga dapat difungsikan untuk mencegah terjadinya abrasi laut.
Terdapat kurang lebih 1,753 hektar kawasan mangrove yang ada di kawasan Undip Teluk Awur. Penanaman mangrove pada kawasan Undip Teluk Awur telah dilakukan sejak tahun 2003. Dimana pada tahun tersebut KeSEMaT mendapatkan bantuan dana untuk merehabiltasi kawasan di pantai Teluk Awur Jepara dengan program pembibitan, penanaman dan pemeliharaan mangrove yang termasuk dalam program Mangrove REpLaNT (MR) 2003. Penanaman 4000 batang tanaman mangrove juga pernah dilakukan di sekitar lokasi kampus Undip Teluk Awur pada tahun 2009. Penanaman dan pemeliharaan mangrove tersebut dilakukan selain untuk memelihara kawasan pantai agar tercegah dari abrasi, juga untuk tetap melestarikan berbagai biota yang berada dalam ekosistem mangrove tersebut.
Seperti halnya pada hutan mangrove lainnya, kawasan hutan mangrove ini terdapat beberapa jenis mangrove yang ditemukan berdasarkan pangamatan oleh beberapa peneliti seperti Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Aegiceras corniculatum, Bruguiera cylindrica, Ceriops tagal, Lumnitzera racemosa, dan Excoecaria agallocha (Komposisi Jenis Mangrove, 2018). Ekosistem mangrove tidak hanya diisi oleh jenis-jenis tumbuhan mangrove saja, melainkan juga terdapat biota-biota lain yag ikut hidup dalam ekosistem tersebut. Terdapat beberapa jenis fauna seperti fauna Kepiting Laga/Fiddler Crab (Uca sp), Kepiting Semapor/Semaphore Crab (Ilyoplax sp), Kepiting Ungu Pemanjat/Purple Climber Crab (Metopograpsus sp), Kepiting Oranye/Orange Signaller Crab (Metaplax sp), Ikan Gelodok/Mudskipper (Periophthalmus sp), Udang Pistol/Pistol Shrimp (Alpheus sp), Kepiting Pemanjat Pohon/Tree-Climbing Crab (Episesarma sp), Kelomang Darat/Land Hermit Crab (Coenobita sp), Kelomang Mangrove/Mangrove Hermit Crab (Clibanarius sp), serta biota-biota lainnya.
Walaupun berada di dalam kawasan MSTP Kampus Undip Teluk Awur, kawasan ini masih bisa diakses oleh masyarakat sekitar. Masyarakat dapat melihat dan mengamati kawasan mangrove ini disela-sela kegiatan yang mereka lakukan di sekitar pantai. Beberapa masyarakat mengunjungi kawasan pantai tersebut saat hendak melakukan kegiatan seperti mencari ikan atau sekedar rekreasi, bahkan terdapat beberapa masyarakat yang juga membuka warung di sekitar pantai tersebut.
Kawasan mangrove yang dimiliki UNDIP dalam kawasan PSDKU Teluk Awur ini tentu dapat menjadi potensi yang besar. Kawasan tersebut selain sebagai Public Natural Heritage yang mendukung upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dapat pula berperan sebagai pusat penelitian. Hal ini sejalan dengan SDGs 13 mengenai aksi mengatasi perubahan iklim. Selain itu, dengan berkembangnya berbagai jenis tren wisata yang ada, mangrove kawasan Undip Teluk Awur juga potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi eduwisata di Kabupaten Jepara. Dengan adanya destinasi eduwisata, Undip juga berupaya untuk mencapai SDGs 11 terkait komunitas dan kota yang berkelanjutan.