Senat Akademik Universitas menggelar rapat pleno pada tanggal 16 Desember 2020 untuk memberikan persetujuan usulan dua calon Guru Besar hasil rekomendasi kelayakan di hadapan Dewan Profesor. Kedua calon Guru Besar tersebut adalah Dr. Iwan Rudianto dan Dr. Fronthea Swastawati. Dua calon Guru Besar kali ini menyampaikan paparan yang menarik terkait SDGs di hadapan Dewan Profesor (DP) dan diputuskan mendapat rekomendasi kelayakan pada 14 dan 16 Desember 2020.

Dalam sesi presentasi di hadapan DP, dengan mencermati tema-tema yang dipresentasikan, paparan kedua calon Guru Besar sungguh sangat membanggakan karena selain memiliki relevansi teoretik yang kuat dan sesuai dengan bidang keilmuan kedua calon Guru Besar, juga relevan dengan arah pengembangan kampus sebagai “sustainability university”.

Presentasi Dr. Iwan Rudianto dari FT banyak membahas isu perencanaan dan pengembangan desa inklusif dengan pendekatan multidimensi. Bahasan yang kaya akan reviu literatur dan akurasi metode, beriringan dengan tema menarik yang sekarang tengah menjadi perhatian pemerintah sejak 2020 yang berkeinginan menjadikan ribuan desa di Indonesia menjadi desa SDGs. Suatu bahasan yang memiliki kontribusi nyata kepada masyarakat dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Begitupun dengan paparan Dr. Fronthea Swastawati dari FPIK mengenai gagasan inovasi teknologi asap  cair untuk pengolahan hasil perikanan di kawasan pesisir. Tema yang tak kalah signifikan dengan upaya mewujudkan kearifan lokal yang mengarah pada upaya pemberdayaan “sustainability livelihood” pada masyarakat pesisir agar warga terberdaya secara ekonomi. Dari contoh presentasi calon professor itu menunjukkan bahwa isu SDGs telah menjadi bagian dari kognisi (budaya) akademik kampus.

sumber berita: m.facebook.com/story.php?story_fbid=10218486374846473&id=1107891288