Kota Semarang yang aktif terlibat dalam Global Resilient City Network (GRCN), mendapatkan dukungan terkait upaya perbaikan pengelolaan persampahan melalui program Urban Ocean bersama beberapa kota lainnya di dunia, yaitu Can Tho, Melaka, Pune, Panama City, Milan, Rotterdam, Toyama, Christchurch (https://resilientcitiesnetwork.org/programs/urban-ocean/). Urban Ocean adalah sebuah program akselerator dan peningkatan kapasitas bagi kota-kota yang berupaya menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular, membangun kesadaran tentang permasalahan plastik di laut, menilai sistem pengelolaan limbah, dan pada akhirnya mendukung pengembangan strategi dan proyek untuk mengatasi tantangan yang saling berkaitan antara plastik di lautan dan ketahanan masyarakat. Melalui program ini diharapkan kota-kota dapat saling belajar dalam pengelolaan persampahan yang lebih berkelanjutan.
Melalui Program Urban Ocean, ditunjukan bagaimana perbaikan pengelolaan sampah dan daur ulang menjadi solusi yang holistik, tangguh, serta berkelanjutan. Tidak hanya mengurangi polusi plastik di laut, namun juga merujuk pada peningkatan kesehatan masyarakat, mendorong inovasi, mendukung pembangunan ekonomi dan pertumbuhan lapangan pekerjaan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
Salah satu aktifitas dalam Program Urban Ocean adalah Circularity Assessment Protocol (CAP). CAP sendiri merupakan kegiatan untuk memahami kondisi persampahan pada level mikro (lingkungan), yang diinisiasi pada tahun 2019 dan dilaksanakan pada tahun 2020. CAP di Kota Semarang merupakan hasil kerjasama antara University of Georgia (UGA) melalui New Materials Institute (NMI), Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Initiatives for Regional Development and Environmental Management (IRDEM).
Terdapat dua (2) komponen kegiatan CAP, yaitu pengumpulan data (survei) dan workshop. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara survei data primer dan sekunder, dimana survei data primer dilaksanakan melalui observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan metode litter transect yaitu mengumpulkan data sampah yang dibuang sembarangan di jalan-jalan menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh NMI, sedangkan wawancara dilaksanakan baik secara daring dan atau luring kepada pemangku kepentingan pengelolaan persampahan di Kota Semarang. Kemudian, kegiatan workshop dilaksanakan untuk merumuskan strategi usulan kebijakan terkait pengelolaan persampahan sesuai dengan data yang didapat dalam survei lapangan. Melalui kegiatan CAP, UNDIP telah berkontribusi dalam membantu upaya perbaikan pengelolaan sampah, khususnya di Kota Semarang, serta mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Survei Lapangan Data Primer dengan Metode Litter Transect & Wawancara
Proses Pengumpulan dan Penyortiran Sampah
Proses Pengumpulan Sampah Plastik
Produk Daur Ulang Sampah