Covid-19 merupakan fenomena global yang secara masif mengubah pola aktivitas manusia. Hal ini berakibat pada luasnya cakupan studi mengenai Covid-19 yang tidak hanya bersentuhan dengan bidang kesehatan melainkan juga persoalan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Berangkat dari pemikiran tersebut, Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (DPWK) dan Center for Urban and Regional Resilience Research (CURE) – Fakultas Teknik UNDIP turut bergabung dalam studi mengenai keterkaitan lingkungan terbangun dan COVID-19 oleh Seoul National University (SNU). Keterlibatan dalam studi kolaboratif internasional ini turut mendukung UNDIP dalam mencapai agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya agenda ke-3 mengenai kesehatan dan kesejahteraan serta agenda ke-11 mengenai kota dan komunitas yang berkelanjutan.

Sumber: https://useoul.edu/coronavirus

Mengintegrasikan perspektif regional dan global, studi yang dibiayai oleh Ministry of Science and ICT, Korea Selatan ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh lingkungan terbangun dalam penyebaran dan pengendalian Covid-19. Di tingkat global, studi ini membandingkan status dan karakteristik lingkungan terbangun yang memengaruhi COVID-19 antar negara dan mengidentifikasi konektivitas yang ada. Sedangkan di tingkat regional, studi ini memantau dinamika wabah dan pengendalian COVID-19 berdasarkan big data dan kebijakan regional di berbagai negara. Studi ini melibatkan lima tim peneliti yang berasal dari berbagai negara dan universitas. Untuk studi di tingkat global dan regional Korea Selatan, tim dari SNU diketuai oleh Dr. Tommy Gim. Di luar Korea Selatan, Jente Brian Pai, PhD dari National Chengchi University menjadi peneliti regional untuk wilayah Taiwan; Dr. Yose Kadrin dari King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM) untuk wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Saudi Arabia; Dr. Wiwandari Handayani dari DPWK UNDIP untuk wilayah Asia Tenggara dan Indonesia; dan Hyungchul Chung, PhD dari Xi’an Jiaotong-Liverpool University bersama Yunmi Park, PhD dari Ewha University untuk wilayah Cina daratan. Hasil dari studi yang diperoleh di tingkat global dan regional diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian SDG 11 dengan mendorong perbaikan kebijakan pembangunan yang mampu meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap Covid-19 dengan menciptakan lingkungan permukiman yang berkelanjutan. Tim DPWK dand CURE – FT UNDIP sebagai peneliti regional untuk Asia Tenggara dan Indonesia berkontribusi pada penyediaan analisis yang relevan mengenai karakteristik lingkungan terbangun yang memengaruhi kasus terkonfirmasi dan kematian karena COVID-19. Tidak hanya itu, peran dan status kebijakan penanganan Covid-19 pada skala regional, khususnya di Indonesia, juga diharapkan mampu terpetakan selama pelaksanaan studi.

Mengintegrasikan perspektif regional dan global, studi dalam periode 2020-2021 yang dibiayai oleh Ministry of Science and ICT, Korea Selatan ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh lingkungan terbangun dalam penyebaran dan pengendalian Covid-19. Di tingkat global, studi ini membandingkan status dan karakteristik lingkungan terbangun yang memengaruhi COVID-19 antar negara dan mengidentifikasi konektivitas yang ada. Sedangkan di tingkat regional, studi ini memantau dinamika wabah dan pengendalian COVID-19 berdasarkan big data dan kebijakan regional di berbagai negara. Studi ini melibatkan lima tim peneliti yang berasal dari berbagai negara dan universitas. Untuk studi di tingkat global dan regional Korea Selatan, tim dari SNU diketuai oleh Dr. Tommy Gim. Di luar Korea Selatan, Jente Brian Pai, PhD dari National Chengchi University menjadi peneliti regional untuk wilayah Taiwan; Dr. Yose Kadrin dari King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM) untuk wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Saudi Arabia; Dr. Wiwandari Handayani dari DPWK UNDIP untuk wilayah Asia Tenggara dan Indonesia; dan Hyungchul Chung, PhD dari Xi’an Jiaotong-Liverpool University bersama Yunmi Park, PhD dari Ewha University untuk wilayah Cina daratan.

Hasil dari studi yang diperoleh di tingkat global dan regional diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian SDG 11 dengan mendorong perbaikan kebijakan pembangunan yang mampu meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap Covid-19 dengan menciptakan lingkungan permukiman yang berkelanjutan. Tim DPWK dand CURE – FT UNDIP sebagai peneliti regional untuk Asia Tenggara dan Indonesia berkontribusi pada penyediaan analisis yang relevan mengenai karakteristik lingkungan terbangun yang memengaruhi kasus terkonfirmasi dan kematian karena COVID-19. Tidak hanya itu, peran dan status kebijakan penanganan Covid-19 pada skala regional, khususnya di Indonesia, juga diharapkan mampu terpetakan selama pelaksanaan studi.