Pada tahun 2015, Singapore-ETH Centre’s Future Cities Laboratory (FCL), melalui Tim Sistem Desa-Kota (The Urban-Rural Systems Group), merancang sebuah data platform yang mendukung perencanaan keruangan (spatial planning), dan dikenal dengan sebutan “Ur-Scape”. Ur-scape dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan proses perencanaan dengan memanfaatkan teknologi sehingga proses pembuatan keputusan terkait perencanaan keruangan lebih berdasar kepada fakta atau bukti yang dapat digunakan secara bersama, pada level lokal, nasional, sampai dengan global. Ur-scape membantu memvisualisasikan beragam data dengan mengintegrasikan layers untuk membantu perencana dalam mengidentifikasi “sweet spots” dan “stress points” di suatu ruang kota, sehingga dapat mengalokasikan penggunaan lahan, serta merencanakan penyediaan infrastruktur dan fasilitas umum secara tepat (https://blogs.ethz.ch/ETHambassadors/2019/06/20/success-in-indonesia-an-advocacy-towards-better-planning/).

Pengembangan Ur-Scape tersebut dibiayai oleh ETH Zürich dan Singapore’s National Research Foundation (NRF) dibawah CREATE Programme. The Asian Development Bank (ADB) kemudian melihat potensi dari pengembangan Ur-Scape untuk Cities Development Initiative for Asia (CDIA) dan pengembangan portofolio pinjamannya (lending portfolio) di Indonesia. Dengan dukungan dari ADB’s Future Cities Programme dan Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO), maka sejak tahun 2017 proses pengembangan dan pengujicobaan Ur-Scape dilakukan di empat (4) kota besar di Indonesia, antara lain Bandung, Semarang, Palembang, dan Makassar (https://fcl.ethz.ch/research/research-to-application/urscape.html). Dalam proses pengembangan dan pengujicobaan tersebut, FCL juga bekerjasama dengan universitas-universitas lokal, salah satunya adalah UNDIP.

Pada tahun 2019, UNDIP mendapatkan kesempatan untuk bekerjasama dengan FCL guna mengembangkan dan mengujicoba Ur-Scape dalam bentuk pelatihan, yang dilaksanakan di Space Lab – Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP. Melalui kerjasama internasional antara universitas, khususnya UNDIP, dan FCL selaku pihak pengembang Ur-Scape, membawa dampak positif bagi kedua belah pihak. Bagi UNDIP sendiri, penggunaan data platform ini bermanfaat untuk membantu dalam penyusunan kajian-kajian yang berkaitan dengan perencanaan keruangan sehingga dapat lebih menerapkan prinsip kota berkelanjutan. Sedangkan, bagi FCL, dengan adanya kerjasama tersebut, dapat memperoleh feedback terkait pengembangan data platform tersebut, serta sebagai sarana sosialisasi. Terlepas dari manfaat yang diperoleh kedua institusi, hasil dari pekerjaan ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh kota di dunia untuk memanfaatkan platform yang telah tersedia dalam proses penyusunan rencana pembangunan berbasis keruangan.

Pelatihan Penggunaan Ur-Scape oleh FCL di Space-Lab – Departemen PWK, UNDIP (2019)

Sumber gambar: https://blogs.ethz.ch/ETHambassadors/2019/06/20/success-in-indonesia-an-advocacy-towards-better-planning/