Bojongnangka (18/1/2019) – Saat ingin melawan gigitan nyamuk, lotion anti nyamuk atau obat nyamuk semprot sering menjadi pilihan. Berbagai jenis obat nyamuk yang telah beredar seperti obat semprot, bakar, oles, dan elektrik terkadang berisiko bagi kesehatan manusia. Penggunaan obat nyamuk tersebut dapat meningkatkan jumlah polutan udara di dalam ruangan. Pada akhirnya, polutan itu dapat menimbulkan penyakit di antaranya pusing, malaria, demam berdarah. Selain obat nyamuk, ada pula raket listrik yang memanfaatkan setrum tegangan tinggi. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat Unidp memperkenalkan sebuah alat yang dapat dijadikan pilihan atau referensi lain untuk warga Desa Bojongnangka ketika ingin melindungi dirinya dari nyamuk.

Tim pengabdian masyarakat Universitas Diponegoro Periode 1 Tahun 2019 membungkusnya dalam sebuah pelatihan cara pembuatan perangkap nyamuk menggunakan tegangan tinggi untuk warga Desa Bojonangka. Kegiatan dilaksanakan di balai desa setempat dengan dihadiri oleh 25 warga baik pria maupu wanita. Pradipta Megantara sebagai salah satu mahasiswa dari tim pengabdian masyarakat tersebut menjelaskan tentang alat ini step-by-step dari persiapan alat dan bahan sampai dengan proses pembuatan.

Kegiatan ini didukung oleh perangkat desa setempat terutama kepala desa karena merupakan sesuatu hal baru di Desa Bojongnangka. Harapannya setelah adanya pelatihan ini, masyarakat memiliki pilihan baru untuk mengusir nyamuk selain menggunakan lotion ataupun raket nyamuk.