Limbah tanaman mangrove biasanya terdapat dalam bentuk ranting, batang, daun atau tanaman yang tidak tumbuh. Limbah tersebut biasannya dibakar atau dikubur. Masyarakat sering sulit mencari tempat pembuangannya. Team FPIK UNDIP dengan inventor Dr. Ir. Delianis Pringgenies, MSc telah memulai untuk memberikan solusi dalam pemanfaatan limbah mangrove, yaitu dengan memanfaatkan limbah mangrove sebagai bahan warna alam melalui teknologi untuk mendapatkan pigmen yang berkualitas dan sekaligus diaplikasikan menjadi bahan batik. Sehingga Batik dari pewarna limbah mangrove dengan sentuhan teknologi yang sudah diuji partikel pigmen menghasilkan bahan yang lebih lembut (hand feel), mudah diserap (water absorption) serta kriteria warna (pigmen) tahan cuci (Dye ability)